Selasa, 20 April 2021
  • Login
Harian Aceh Indonesia
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • ISLAM
  • OPINI
  • LIFESTYLE
  • LINGKUNGAN
  • SEJARAH
  • OTO
  • HIBURAN
  • SEPAK BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNO
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
No Result
Lihat Semua Hasil
Harian Aceh Indonesia
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Login
Harian Aceh Indonesia
No Result
Lihat Semua Hasil

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan

Redaksi HAI Redaksi HAI
Jumat, 21/06/2019 - 17:33 WIB
Lama Bacaan: 4 menit
Sebar ke FacebookSebar ke Twitter
Print Friendly, PDF & Email

Ration Challenge mengajak warga Australia mengonsumsi makanan pengungsi Suriah.

Tantangan makan seperti pengungsi Suriah di Yordan bukan soal lapar, tetapi mengingatkan pentingnya bersyukur atas apa yang kita miliki dan dapatkan sekecil apapun itu.

Wartawan ABC Erwin Renaldi mencoba melakukannya selama Pekan Pengungsi yang tahun ini dilangsungkan di Australia antara 16-22 Juni 2019.

Saat pertama kali mengikuti tantangan ‘Ration Challenge Australia’ dan melihat isi kotak bahan makanan, saya tidak yakin akan bisa melakukannya.

Ration Challenge mengajak warga Australia untuk mengonsumsi makanan dengan jenis dan jumlah yang sama seperti yang diterima pengungsi Suriah di Jordan selama seminggu.

Saat pertama kali membuka kardus kecil yang dikirim lewat pos, sempat terpikir bagaimana saya bisa bertahan selama tujuh hari dengan bahan makanan yang bisa dikatakan nyaris sedikit.

BACAAN LAINNYA

Seorang bayi tidur di sebuah kamar di dalam bangunan bekas penjara di kota Idlib, yang sekarang diubah menjadi sebuah kamp untuk orang-orang yang terlantar akibat pertempuran, di Idlib, Suriah. (Foto AP / Felipe Dana) ilustrasi

Pengungsi Idlib Dilanda Kemiskinan Selama Ramadhan

16/04/2021 - 06:50 WIB
4 Pengungsi Suriah Mati Membeku di Pegunungan Lebanon

4 Pengungsi Suriah Mati Membeku di Pegunungan Lebanon

27/03/2021 - 07:52 WIB
Pengungsi Suriah yang menuju Lebanon.

Amnesty: Intelijen Lebanon Siksa Pengungsi Suriah

24/03/2021 - 15:10 WIB
Seorang anak bermain di dekat rumah yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. (AP Photo/Felipe Dana)

Laporan PBB Sebut 12 Ribu Anak Suriah Wafat Akibat Perang

11/03/2021 - 16:53 WIB

420 gram beras, 170 gram lentil, 85 gram chickpeas – yang dikenal di Indonesia sebagai kacang Arab, sekaleng ikan sardines, 300 ml minyak goreng, dan 400 gram kacang merah yang juga dalam kemasan kaleng.

Isi bahan makanan Photo: Salah satu tantangan yang dihadapi adalah makanan apa yang dimasak dengan bahan-bahan yang nyaris sedikit ini. (Koleksi pribadi)  

Tantangan ini digagas yayasan Act For Peace, tepatnya oleh Kaz McGrath and Ben Litllejohn dan sudah digelar setiap tahunnya di Australia, saat Pekan Pengungsi berlangsung 16 – 22 Juni.

Keduanya terinspirasi untuk merasakan hidup seperti pengungi selama seminggu setelah berkunjung ke kamp pengungsi Maela di perbatasan Thailand dan Myanmar.

Mereka bertemu dengan seorang ayah yang pernah melarikan dari kampungnya setelah dibakar oleh militer Myanmar. Pria tersebut kemudian menunjukkan persediaan makanan yang dikirim ke kampnya setiap pekan dan mengaku merasa lapar setiap malam.

Salah satu alasan saya tertarik untuk mengikuti tantangan ini pun cukup sama, ingin merasakan hidup seperti pengungsi, setidaknya dari apa yang mereka alami di kamp pengungsi.

Tapi tentu saja masih banyak aspek-aspek ‘kemewahan’ yang tetap bisa saya dapatkan, seperti tidur dengan nyaman, memiliki beragam pilihan pakaian untuk menyesuaikan cuaca yang saat ini sedang musim dingin di Melbourne.

Syrian refugee Photo: Keluarga pengungsi asal Suriah ini kini tinggal di tenda pengungsi di Irak utara. Ayah mereka meninggal dua tahun lalu. (UNHCR, Andrew McConnell)  

Menggalang dana mendapat garam

Selain sekardus bahan-bahan makanan, peserta tantangan juga mendapatkan tips dan buku resep, untuk mendapatkan ide-ide masakan apa yang bisa dibuat. Misalnya membuat bubur, tentu saja dengan kandungan air yang banyak sehingga sangat cair.

Selama beberapa hari juga saya memaksa memakan sup lentil dan sup kacang, kerupuk yang dibuat hanya dari tepung, dan chickpeas yang dipanggang di dalam oven.

Bagi saya, makanan yang paling mewah adalah nasi dan ikan sardine yang digoreng dengan minyak dan sedikit garam.

Mungkin Anda bertanya, mengapa bisa ada garam? Bukankah tidak ada bumbu-bumbu yang diberikan di paket bahan makanan tersebut?

Nasi dan sardines Photo: Nasi dengan ikan sardines yang digoreng dengan minyak (Supplied)  

Salah satu tujuan dari tantangan ini juga adalah untuk menggalang dana yang nantinya akan diberikan untuk membantu para pengungsi asal Suriah yang kini tinggal di kamp pengungsian di Yordan.

Jika saya bisa menggalang dana hingga $250 maka saya diperbolehkan untuk menambah garam di makanan. Bagi peserta yang merasa kesulitan melanjutkan, maka mereka bisa memberikan $50 sehari ke halaman penggalangan dananya sendiri.

Dalam sebulan saya berhasil menggalang dana lebih dari $380, atau lebih dari Rp 3,8 juta, setelah saya mempromosikannya di akun Facebook.

Perut keroncongan dan terkadang pusing

Nasi dan kacang merah Photo: Nasi dengan kacang merah yang direbus dengan hanya ditaburi garam. (Supplied)  

Untungnya saat Pekan Pengungsi berlangsung, saya baru saja menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, sehingga nafsu makan belum kembali normal. Rasa lapar masih bisa diatasi dan saya pun masih memiliki pola makan yang sama seperti di bulan Ramadan, yakni dua kali di pagi dan malam hari.

Saya lebih ‘tersiksa’ karena makanan yang nyaris tidak ada rasanya, selain membuat perut yang berbunyi di siang hari dan satu-satunya yang dilakukan adalah minum air putih.

Rasa pusing juga kadang saya alami, biasanya di malam hari, terlebih di pekan yang sama saya juga memiliki flu dan batuk. Untungnya saya masih bisa meminum teh hangat, karena setiap kita mengirim pesan kepada orang lain untuk minta dukungan, kita boleh minum segelas teh.

Di Facebook group peserta lain mengeluhkan beratnya tantangan ini terlebih banyak diantara mereka yang melakukannya sendirian di keluarganya, dan mendapat banyak godaan dari makanan lain yang disiapkan untuk anggota keluarganya.

Pernah ada pula yang mengaku sulit buang air atau bahkan merasa kurang nutrisi hingga harus menghentikan tantangannya.

Page 1 of 2
12Selanjutnya
Tags: australia plus abcpengungsi suriah
Share1Tweet1PinSend

BACAAN LAINNYA

Proyek restorasi Masjid Hagia Sophia, ikon Kota Istanbul, menggunakan teknik paling canggih, sehingga dijadikan acuan bagi dunia.

Hagia Sophia Jadi Acuan Proyek Restorasi Global

20/04/2021 - 01:44 WIB
Kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar menyampaikan warga yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sudah mencapai 737 orang sejak 1 Februari lalu.

Kekerasan Militer di Myanmar telah Tewaskan 737 Orang

19/04/2021 - 22:45 WIB
India mencatat rekor kasus baru Covid-19 tertinggi pada Senin (19/4) dengan 273.810 kasus.

India Catat Rekor dengan 273.810 Kasus Baru Covid-19

19/04/2021 - 22:36 WIB
Selandia Baru resmi membuka perbatasannya dengan Australia pada Senin (19/4).

Selandia Baru Resmi Buka Perbatasannya dengan Australia

19/04/2021 - 22:29 WIB
Rusia mengumumkan pada Ahad (18/4) bahwa mereka akan mengusir 20 diplomat Ceko sebagai tanggapan atas langkah serupa yang dilakukan oleh Republik Ceko.

Rusia Usir 20 Diplomat Ceko Sebagai Langkah Pembalasan

19/04/2021 - 22:21 WIB
Hong Kong pada Senin (19/4) mengumumkan akan mempercepat proses pemberhentian

Hong Kong Pecat Pegawai Negeri Pembangkang

19/04/2021 - 22:20 WIB
Ilustrasi Covid-19

Inggris Teliti Reinfeksi pada Pasien Covid-19

19/04/2021 - 22:17 WIB
Pada file foto Sabtu 20 Februari 2021 ini, pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berdiri di dalam sangkar di Pengadilan Distrik Babuskinsky di Moskow, Rusia.

AS: Ada Konsekuensi Serius Jika Navalny Mati di Penjara

19/04/2021 - 21:59 WIB
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin COVID-19 kepada petugas kota di rumah sakit swasta di New Delhi, India, Sabtu, 13 Februari 2021.

New Delhi Berlakukan Lockdown Usai Covid-19 Sentuh Rekor

19/04/2021 - 21:55 WIB
Warga Indonesia beribadah tarawih di Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa sekali seminggu, setiap Sabtu malam.

Ramadhan di Ethiopia, Berbuka dengan Masakan Wanita Ethiopia

19/04/2021 - 21:07 WIB
Load More

TERPOPULER

  • Bupati Ramli.MS bersama pejabat BPJS Tenagakerja, FOTO/ist

    Bupati Aceh Barat Keluarkan Perbup Tentang Santunan THL

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Sosok Anggota Brimob Tewas Dikeroyok, Bharatu Yohanes Samuel Sopir Kabaintelkam Polri

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Mau Dibawa Ke Mana Jati Diri Bangsa Kalau Hal Mendasar Dihilangkan?

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Lima Terduga Pelaku Pengeroyokan Anggota Kopassus dan Brimob Ditangkap, Berikut Identitasnya

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Jelang Ramadhan 1442 H, Kemenag Provinsi Aceh Terbitkan Imsakiyah

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
Loading...

PERISTIWA

1618847328 KPK Sayangkan Penilaian ICW Polisi Terima Masukan ICW

KPK Sayangkan Penilaian ICW, Polisi Terima Masukan ICW

19/04/2021

1618814934 ICW Sebut Kinerja KPK Buruk Sepanjang 2020

ICW Sebut Kinerja KPK Buruk Sepanjang 2020

19/04/2021

Pengeroyokan Brutal ke Anggota Brimob dan Kopassus Terekam CCTV

Pengeroyokan Brutal ke Anggota Brimob dan Kopassus Terekam CCTV

19/04/2021

Delapan Gerbong Keluar Rel, Hampir 100 Orang Terluka Di Mesir

Delapan Gerbong Keluar Rel, Hampir 100 Orang Terluka Di Mesir

18/04/2021

Dikeroyok di Kebayoran Baru, Anggota Brimob Tewas-Personel Kopassus Terluka

Dikeroyok di Kebayoran Baru, Anggota Brimob Tewas-Personel Kopassus Terluka

18/04/2021

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privacy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Hak Jawab Dan Koreksi Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Ketentuan Khusus
  • Menulis di HAI
  • Sitemap
  • Cookie
Aplikasi Android Harian Aceh Indonesia

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • LINGKUNGAN
  • ISLAM
  • OPINI
  • SEJARAH
  • LIFESTYLE
  • KOMUNITAS
  • HIBURAN
  • OLAHRAGA
  • SEPAKBOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA ITALIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA SPANYOL
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
  • LOWONGAN KERJA
  • Login

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia.

Selamat Datang Kembali!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In