SUBULUSSALAM – Wow, harga kaki lima, rasa bintang lima. Demikianlah rasa olahan bakery (roti) dan cake (kue) yang didapati di toko roti Penang Premier. “Harga Kaki Lima” yang dimaksud adalah harga yang ramah dengan saku warga, dengan harga jual yang terjangkau warga dapat membeli beberapa varian bakery dan cake yang disukai. Sedangkan “Rasa Bintang Lima” yang dimaksud adalah rasanya berkelas restoran hotel berbintang lima.
Ungkapan itu terbukti disaat wartawan HARIANACEH.co.id, yang meliput ke rumah usaha desa itu diberi kesempatan untuk mencicipi beberapa aneka roti dan kue. Bukan kepalang ternyata setelah merasakan sensasi rasa bakery dan cake tersebut membikin kita ketagihan, karena memiliki tekstur yang lembut dan isi dalamnya cukup legit dan tebal.
Dan dengan rasa percaya diri kami bisa merekomendasikan bakery dan cake hasil olahan Penang Premier dapat dijadikan oleh-oleh jajanan keluarga.
Toko roti Penang Premier adalah sebuah unit usaha yang didirikan oleh Badan Usaha Milik Kampong (BUMK) atau disebut juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang digagas sejak tahun 2017 lalu oleh Pemerintah Kampong Penanggalan.
Toko roti Penang Premier memproduksi sedikitnya seratusan varian roti dan kue. Rasa dan teksturnya pun cukup memanjakan lidah. Betapa tidak, karena roti dan kue yang diproduksi langsung diolah oleh seorang ahli tata boga.
Dia adalah Moris Limbong seorang lulusan diploma tata boga dan lulusan sarjana manajemen pariwisata jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Ambarukmo, Yogyakarta.
Moris Limbong, pemilik nama lengkap Mukhlisin Muji juga memiliki sejumlah pengalaman luar negeri dan dalam negeri, diantaranya pernah magang di Konsulat Indonesia, Songkla, Thailand.
Selain itu Moris juga pernah mendapatkan pengalaman magang di dapur restoran Hotel Grand Aston yang merupakan salah satu hotel ternama di Indonesia.
Moris bukan saja menjadi chef di Penang Premier, ia juga langsung dipercayakan sebagai Ketua BUMDes Kampong Penanggalan Barat. Di BUMDes yang ia punggawai itu sedikitnya telah memperkerjakan 12 orang pemuda-pemudi di desanya.
“Alhamdulillah hasil penjualan cukup signifikan. Kami dapat meraup omset berkisar satu hingga dua juta dalam empat sampai lima hari ini dari 25 varian yang dijajakan. Dan nanti jika produksi meningkat akan kita tambah lagi karyawan minimal enam hingga delapan orang lagi, baik itu untuk di marketing, dapur produksi dan di keuangan,” ungkap Moris, Jumat malam (30/8/2019).
Sementara itu, Kepala Kampong Penanggalan, Wahyudianto Bancin mengatakan, gagasan munculnya ide rumah usaha di bidang bakery dan cake ini selain melihat prospek pasar, ia juga bertujuan untuk membuka akses lapangan kerja bagi warganya. Desanya yang cukup strategis sebagai jalur lintas utama pantai barat selatan (Barsela) Aceh menuju Medan diyakini menjadi modal awal untuk mengembangkan prospek unit usaha BUMDes tersebut.
Dikatakannya, untuk kegiatan usaha BUMDes tersebut pihaknya sudah menggelontorkan anggaran sebesar dua ratusan juta lebih yang diserap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang secara bertahap selama dua tahun mata anggaran.
Sedangkan untuk honor karyawan sendiri yang diperkerjakan di BUMDes tersebut, BUMDes menggajinya dengan besaran 800 ribu rupiah per orangnya yang sementara ini masih mereka serap dari kas modal BUMDes.
“Harapan kami, tentunya usaha ini nanti dapat menjadi sebuah usaha yang mandiri. Selain kedepan dapat menjadi sumber pendapatan desa, harapan kami yang utama adalah bagaimana terlebih dahulu dapat memberdayakan pemuda-pemudi yang ada di desa kami,” ujar Wahyudianto.
Lebih lanjut ditambahkannya, tantangan kedepan adalah bagaimana unit usaha di desanya itu dapat menjangkau peluang pasar lebih luas lagi. Maka dengan itu dia berharap dukungan dari warganya dan terutama kepada Pemerintah Kota Subulussalam agar BUMDes Penang Premier dapat mandiri dan berkembang lebih pesat lagi.
Nah, bagi anda yang penasaran tentang rasa dan tekstur bakery dan cake olahan Moris Limbong, silahkan datang ke Penang Premier di Jalan Teuku Umar, Kampong Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.[]
KOMENTAR