CEK FAKTA
loading…
MOSKOW – Militer Rusia merilis rekaman uji coba kapal perang baru milik mereka, Laksamana Kasatonov, di Laut Barents. Kapal perang siluman yang dilengkapi dengan radar baru dan sistem akustik hidro ini diharapkan segera bergabung dengan Armada Utara negara itu.Rekaman uji coba itu menunjukkan kapal Laksamana Kasatonov menembakkan senjata sekundernya, serta menguji sistem penting lainnya. Misalnya menembakkan peluncur umpan yang menciptakan percikan api di udara. Umpan pasif dan perangkap panas semacam itu dirancang untuk melindungi kapal dari rudal anti-kapal dan persenjataan presisi tinggi lainnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/2/2020).
Laksamana Kasatonov dan kapal kelas frigat lainnya dibangun menggunakan bahan komposit yang lebih luas, seperti serat karbon. Bahan ini, bersama dengan eksterior yang ramping, memberi kapabilitas stealth pada kapal dan membuatnya lebih sulit untuk dideteksi pada radar.
Kapal ini juga memiliki kemampuan berlayar yang mengesankan dan dikatakan mampu mencapai kecepatan hingga 29 knot (sekitar 54 kph atau 34 mph). Fregat ini bisa sepenuhnya otomatis selama sebulan, menampung 210 awak. Frigat ini dikemas dengan berbagai senjata anti-pesawat dan anti-kapal.
Laksamana Kasatonov mampu menggunakan semua rudal angkatan laut buatan Rusia yang ada, yaitu 3M54 Kalibr dan 3M55 Onyx yang merupakan rudal jelajah. Kapal ini diharapkan akan dipasangkan rudal hipersonik 3M22 Zircon yang masih dalam pengembangan. Sementara amunisi baru telah diuji, sedikit yang diketahui tentang rudal tersebut. Rudal baru ini dikatakan mampu terbang setidaknya delapan kali lebih cepat dari kecepatan suara, yang membuat mereka sulit dicegat.
Kapal fregat baru ini termasuk program Proyek 22350 pemutakhiran kapal angkatan laut Rusia. Kapal ini akan bergabung dengan Armada Utara Rusia setelah uji coba selesai. Awalnya, Laksamana Kasatonov akan bergabung dengan armada di akhir 2019, namun uji coba telah ditunda.
Rusia berencana untuk membangun setidaknya enam kapal dalam Project 22350. Kapal pertama, Laksamana Gorshkov, berlayar kembali pada tahun 2018, sedangkan sisanya akan diluncurkan sebelum 2025.
(ian)
Sumber: Sindonews
