Sabtu, 16 Januari 2021
  • Login
Harian Aceh Indonesia®
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • ISLAM
  • OPINI
  • LIFESTYLE
  • LINGKUNGAN
  • SEJARAH
  • OTO
  • HIBURAN
  • SEPAK BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNO
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
Sabtu, 16 Januari 2021
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
No Result
View All Result
Sponsored by Lifepal

PSBB Hanya Kurangi 40% Pergerakan Warga, Seberapa Efektif Dibanding Negara Lain?

Redaksi HAI Redaksi HAI
Kamis, 28/05/2020 - 08:28 WIB
A A
0
Ilustrasi PSBB Akibat Covid-19. FOTO/Malukuterkini

Ilustrasi PSBB Akibat Covid-19. FOTO/Malukuterkini

Sebar ke FacebookSebar ke Twitter
Print Friendly, PDF & Email

Jakarta – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah, termasuk imbauan pemerintah daerah (tidak selalu dalam bentuk kebijakan PSBB) untuk mengurangi aktivitas selama pandemi di daerah-daerah lain, memang sukses mengurangi mobilitas masyarakat hingga 40%, namun belum mampu menurunkan jumlah kasus positif Covid-19 harian. Berdasarkan riset data yang dilakukan Lifepal, penurunan kasus signifikan terjadi pada negara-negara yang mobilitas masyarakatnya dapat ditekan hingga di atas 70%.

Grafik ringkasan psbb indonesia vs lockdown di negara lain. Grafik/Lifepal
Grafik ringkasan psbb indonesia vs lockdown di negara lain. Grafik/Lifepal

Sejak 10 Maret hingga 19 Mei 2019, mobilitas atau pergerakan masyarakat ke berbagai pusat aktivitas di Indonesia mengalami penurunan. Contohnya aktivitas di taman dan ruang terbuka yang menurun hingga 36%, di pusat retail dan rekreasi yang menurun hingga 38%, di stasiun dan terminal transit yang menurun hingga 53%, dan di tempat kerja yang menurun hingga 36%. Total, rata-rata penurunan mobilitas masyarakat Indonesia adalah 40%.

Penurunan mobilitas ini tentunya diharapkan akan menurunkan penambahan kasus positif Covid-19. Namun, faktanya belum terlihat adanya tren penurunan pada grafik kurva jumlah kasus positif Covid-19 harian.

Kurva covid indonesia. Grafik/Lifepal
Kurva covid indonesia. Grafik/Lifepal

Misalnya saja pada 20 Mei, di mana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan adanya tambahan 693 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Angka tersebut tidak lebih sedikit dari angka yang dicatat tepat sebulan sebelumnya, pada 20 April, di mana ditemukan 185 kasus terkonfirmasi positif. Artinya, alih-alih turun, tren yang ditunjukkan justru cenderung naik.

Jumlah kasus menurun signifikan apabila mobilitas ditekan hingga lebih dari 70%

Fakta menarik bisa kita lihat dari sejumlah negara di Eropa yang memberlakukan pembatasan sosial dalam bentuk kebijakan lockdown. Spanyol, Italia, dan Prancis sukses menekan mobilitas masyarakat hingga lebih dari 70%.

Kurva covid italia. Grafik/Lifepal
Kurva covid italia. Grafik/Lifepal

Dampaknya amat jelas terlihat dari kurva jumlah penambahan kasus harian masing-masing negara tersebut. Contohnya saja seperti di Italia, di mana pada tanggal 19 Mei hanya ada penambahan 451 kasus baru. Angka ini jauh menurun dari penambahan kasus sebulan sebelumnya, pada tanggal 19 April, yang tercatat sebanyak 3.491 kasus baru.

BACAAN LAINNYA

Layar menampilkan video sambutan Presiden Joko Widodo saat pertemuan tahunan OJK di Jakarta, Jumat (15/1/2021). OJK sudah menyiapkan berbagai kebijakan stimulus lanjutan untuk tetap menjaga industri jasa keuangan dan meningkatkan kontribusinya dalam mendorong serta memulihkan perekonomian nasional yang termuat dalam Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025.

90 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Sampai Juni 2021

16/01/2021 - 06:20 WIB
Wanita yang mengenakan masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan di dekat papan yang menggambarkan acara papan seluncur salju Olimpiade Musim Dingin di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, Rabu, 6 Januari 2021. Provinsi Hebei di China memberlakukan langkah-langkah pengendalian yang lebih ketat menyusul peningkatan lebih lanjut dalam kasus virus corona di provinsi itu, yang berbatasan dengan ibu kota Beijing dan akan menjadi tuan rumah acara untuk Olimpiade Musim Dingin tahun depan.

China Bersiap Hadapi Gelombang Baru Infeksi Covid-19

16/01/2021 - 02:18 WIB
Seorang pekerja dengan penutup pelindung mengarahkan anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada saat kedatangan mereka di bandara di Wuhan di provinsi Hubei China tengah pada Kamis, 14 Januari 2021. Sebuah tim peneliti global tiba Kamis di kota China di mana pandemi virus korona pertama kali terdeteksi untuk melakukan penyelidikan yang sensitif secara politik tentang asal-usulnya di tengah ketidakpastian tentang apakah Beijing mungkin mencoba mencegah penemuan yang memalukan.

China Bangun Pusat Karantina Baru Covid-19

16/01/2021 - 01:03 WIB
Artis Raffi Ahmad disuntik vaksin Covid-19 usai Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakpus, Rabu (13/1).

Sudah Divaksin, Mengapa Kumpul-Kumpul Tetap tak Aman?

16/01/2021 - 00:47 WIB

loading...
Kurva covid spanyol. Grafik/Lifepal
Kurva covid spanyol. Grafik/Lifepal

Tren serupa juga dapat dilihat pada kurva kasus terkonfirmasi positif di Spanyol dan Prancis. Penambahan kasus harian di kedua negara tersebut berangsur menurun, sejalan dengan penurunan pergerakan masyarakat yang masing-masing mencapai 77% dan 72%.

Indonesia mirip dengan AS, Inggris, Swedia, dan Kanada

Nyatanya Indonesia bukan satu-satunya negara yang penurunan mobilitasnya belum mampu menurunkan tren penambahan jumlah kasus harian. Amerika Serikat misalnya, hanya mencatat penurunan mobilitas sebanyak 36%. Kurva penambahan kasus harian di Negara Paman Sam pun cenderung naik turun, belum menunjukkan tren penurunan yang signifikan.

Kurva covid amerika serikat. Grafik/Lifepal
Kurva covid amerika serikat. Grafik/Lifepal

Hal yang serupa juga ditunjukkan pada kurva kasus harian di Inggris, Swedia, dan Kanada. Penurunan mobilitas masyarakat yang hanya di level 20% hingga 50% tidak mampu menurunkan penambahan jumlah kasus yang berarti.

Kurva covid kanada. Grafik/Lifepal
Kurva covid kanada. Grafik/Lifepal

Penurunan mobilitas yang signifikan di negara-negara berikut ini tidak efektif tekan penambahan kasus harian

Fakta yang tak kalah menarik ditunjukkan oleh beberapa negara lain di kawasan Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Utara. Di Bangladesh misalnya. Mobilitas di negara Asia Selatan itu menurun hingga 55%, atau lebih baik dari Indonesia yang hanya 40%. Namun, kurva penambahan kasus hariannya justru menunjukkan tren naik tajam.

Kurva covid bangladesh. Grafik/Lifepal
Kurva covid bangladesh. Grafik/Lifepal

Oleh karena itu, Bangladesh masih memberlakukan lockdown hingga 30 Mei mendatang. Aktivitas transportasi benar-benar dibatasi, hanya untuk keperluan darurat saja. Sementara itu, pemerintah juga mewajibkan masyarakat merayakan Idul Fitri di daerahnya masing-masing.

Tren serupa juga terlihat negara di kawasan Amerika Selatan seperti Brasil dan Chile serta Amerika Utara, yakni Meksiko. Penurunan mobilitas yang rata-rata lebih besar dari Indonesia, tidak serta merta menekan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif harian.

Kurva covid brasil. Grafik/Lifepal
Kurva covid brasil. Grafik/Lifepal

Situasi yang serupa juga terlihat di Brasil. Belum ada tren penurunan jumlah kasus positif harian. Namun, berbeda dengan Bangladesh, Presiden Brasil justru mewacanakan penghentian lockdown lantaran dinilai menghancurkan perekonomian. Kebijakannya berlawanan dengan sejumlah gubernur daerah di Brasil yang meminta warga untuk tetap di rumah demi menekan penyebaran Covid-19.

Indonesia bisa belajar dari Spanyol, Italia, dan Prancis

Jika ingin menekan penyebaran Covid-19, yang kemudian menurunkan jumlah kasus positif harian, nampaknya Indonesia harus belajar dari Spanyol, Italia, dan Prancis. Menurunkan pergerakan masyarakat hingga di atas 70%, ketiga negara tersebut sudah mulai melonggarkan lockdown sejak awal Mei lalu.

Pelonggaran, seperti di Italia, dilakukan secara bertahap. Mulai 4 Mei lalu, pemerintah memperbolehkan masyarakat berkunjung ke rumah kerabat mereka di satu daerah, mengizinkan kafe dan restoran untuk memberikan layanan take away. Namun, semua harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker dan menerapkan social distancing. 

Tahap dua, mulai 18 Mei, peribadatan mulai diperbolehkan dilakukan di rumah ibadah, tetap dengan protokol kesehatan ketat. Jika semua berjalan lancar, pembukaan pusat kebugaran dan kolam renang akan dilakukan pada 25 Mei.

Kondisi yang berbeda kita lihat saat ini di tanah air. Pada Kamis, 21 Mei, Indonesia mencatat rekor penambahan kasus dalam satu hari, yakni 973 kasus positif. Meski belum ada tren penurunan jumlah kasus positif Covid-19 harian, wacana pelonggaran PSBB sudah mulai dilontarkan pemerintah.

Misalnya saja dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang menyebutkan bahwa DKI Jakarta adalah salah satu provinsi yang dinilai paling siap untuk memberlakukan pelonggaran PSBB. Dasar pernyataan tersebut adalah tingkat penyebaran virus diukur dari angka reproduksi efektif (Rt) virus yang harus di bawah 1,0.

Rt di bawah 1,0 menunjukkan adanya penurunan kasus, sedangkan jika di atas 1,0 mencerminkan adanya penambahan kasus. Apabila DKI Jakarta dapat mempertahankan angka Rt di bawah 1,0 selama 14 hari ke depan sejak 18 Mei lalu, maka pelonggaran PSBB di provinsi ini mungkin untuk diterapkan.

Selain itu, angka tes di DKI Jakarta yang sudah mencapai 5.500 tes per satu juta penduduk, serta memadainya jumlah tempat tidur dan ruang IGD untuk merawat pasien Covid-19 juga dinilai sebagai syarat yang cukup untuk melonggarkan PSBB.

Catatan penulis

Untuk membuat laporan ini, Lifepal.co.id menggunakan dua set data, yakni data pergerakan masyarakat di negara-negara di seluruh dunia pada masa pandemi dari Google Covid-19 Mobility Reports. Yang kedua adalah data penambahan kasus harian tiap negara yang terpapar Covid-19 dari Worldometer.

Kemudian, kami membandingkan kedua set data tersebut dan menganalisis hubungan yang tampak antara pergerakan masyarakat dan tren kenaikan atau penurunan jumlah kasus positif Covid-19 harian.

Olah data menggunakan data organization software dan dapat dipertanggung-jawabkan oleh penulis. Ketika mengambil, menyadur, atau mengutip informasi dalam rilis ini diharapkan memberikan tautan ke artikel sumber agar memudahkan pembaca mendapatkan informasi selengkapnya.

Tags: covid-19data psbbpembatasan sosialpembatasan sosial berskala besarpsbbsocial distancingvirus corona
Share19Tweet1PinSend

Sebelumnya

Menag Buka Rumah Ibadah, PGI: Kita Lihat Situasi Dulu

Selanjutnya

Pakistan Kutuk Dimulainya Pembangunan Kuil di Masjid Babri

BACAAN LAINNYA

Chandra Lie mengawali bisnis penerbangannya dengan hanya berbekal satu unit Boeing 737-200 pada tahun 2003 silam. FOTO/Net

Rekam Jejak Sriwijaya Air, Pemilik hingga Sejarah Berdirinya

12/01/2021 - 21:14 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). FOTO/Republika

Dulu Sandiaga Uno Getol Harus Jadi Oposisi, Kini Jadi Menteri

22/12/2020 - 18:13 WIB
CCTV Selalu Aktif, Tidak Ada yang Mencurigakan di Sini

CCTV Selalu Aktif, Tidak Ada yang Mencurigakan di Sini

08/12/2020 - 01:07 WIB
Ketika Kiai dan Santri Takeran Diculik PKI, Pura-pura Ajak Berunding. FOTO/Net

Ketika Kiai dan Santri Takeran Diculik PKI, Pura-pura Ajak Berunding Lalu Dibunuh

22/11/2020 - 21:31 WIB
Masyarakat menyalakan lilin tanda berduka di pintu masuk gereja Basilika Notre Dame, Nice, Prancis, Kamis (29/10), menyusul teror di kota tersebut. Tiga orang meninggal akibat serangan di gereja. Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah pemenggalan guru sekolah Prancis. FOTO/AP

Teror di Nice, Wujud Konflik Islam dan Barat Liberal

30/10/2020 - 11:20 WIB
Ilustrasi seorang anak di bawah umur mengalami kekerasan dan pencabulan. FOTO/Istimewa

Mengidentifikasi Fenomena Pencabulan Anak

24/10/2020 - 03:52 WIB
Para anggota serikat buruh memprotes pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, di Kawasan Industri Jakarta Timur, di Bekasi, Senin, 5 Oktober 2020. FOTO/Antara Foto/Fakhri Hermansyah/via Reuters

Buruh Tuntut DPR Kaji Ulang UU Cipta Kerja

21/10/2020 - 18:16 WIB
Ilustrasi sosok dan tokoh serta aktor dibalik pengesahan Omnibus Law. FOTO/Alenia

JATAM: 12 Aktor Intelektual Dibalik Pengesahan Omnibus Law

11/10/2020 - 07:00 WIB
Sejumlah tokoh menyikapi keputusan penyelenggaraan Pilkada serentak 9 Desember mendatang dengan menyatakan akan golput atau menggelar aksi menentang pilkada. Inikah cikal bakal pembangkangan publik di tanah air?. FOTO/VOA/Ahadian Utama

Suara Rakyat Diabaikan, Pilkada Bakal Tuai Golput?

11/10/2020 - 01:24 WIB
Virus Tak Punya Paspor, Tak Masalah Vaksin Impor

Virus Tak Punya Paspor, Tak Masalah Vaksin Impor

05/08/2020 - 17:20 WIB
Load More

BERITA POPULER

  • Foto saat Habib Rizieq Shihab digiring masuk kendaraan Polda Metro Jaya, terlihat seorang oknum polisi menendang sesuatu setelah HRS masuk ke dalam mobil. FOTO/Tangkapan Layar

    Viral Video Polisi Bersenjata Menendang ke Arah Habib Rizieq saat Masuk Mobil Tahanan

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Krisyanto Yen Oni: Selama Ini Kami Membela Anda karena Isu PKI

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Istri Sering Cemburu, Syekh Ali Jaber Rela Tak Pegang Hape Selama Dua Tahun

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • How to optimize MySQL/MariaDB Performance on Server

    278 shares
    Share 112 Tweet 69
  • Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman Luncurkan Kota Tanpa Mobil

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
Loading...

PERISTIWA

Selesai Diperiksa Kasus Korupsi Bansos, Ivo Wongkaren Yang Pernah Bekerja Bareng Politisi PDI-P Bungkam

Selesai Diperiksa Kasus Korupsi Bansos, Ivo Wongkaren Yang Pernah Bekerja Bareng Politisi PDI-P Bungkam

15/01/2021

Guru Besar USU yang Hina SBY-AHY Bodoh Pernah Melamar jadi Menteri ke Jokowi

Guru Besar USU yang Hina SBY-AHY Bodoh Pernah Melamar jadi Menteri ke Jokowi

15/01/2021

Gempa Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Ambruk, 3 Meninggal Ribuan Mengungsi

Gempa Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Ambruk, 3 Meninggal Ribuan Mengungsi

15/01/2021

Rumah Dirjen Kemensos Digeledah Terkait Kasus Juliari, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

Rumah Dirjen Kemensos Digeledah Terkait Kasus Juliari, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

14/01/2021

Alat Komunikasi Disita, KPK Harus Dalami Peran Anggota DPR PDIP Ihsan Yunus terkait Korupsi Bansos

Alat Komunikasi Disita, KPK Harus Dalami Peran Anggota DPR PDIP Ihsan Yunus terkait Korupsi Bansos

14/01/2021

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privacy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Hak Jawab Dan Koreksi Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Ketentuan Khusus
  • Menulis di HAI
  • Sitemap
  • Cookie
Aplikasi Android Harian Aceh Indonesia

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • LINGKUNGAN
  • ISLAM
  • OPINI
  • SEJARAH
  • LIFESTYLE
  • KOMUNITAS
  • HIBURAN
  • OLAHRAGA
  • SEPAKBOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA ITALIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA SPANYOL
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
  • LOWONGAN KERJA
  • Login

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.