BAHASA adalah alat dasar untuk berkomunikasi, semua individu menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan warga lain di dalam populasi yang sama di antara mereka. Dari kesemua bahasa sesungguhnya bersifat universal, namun setiap bahasa ini mempunyai keunikan tersendiri.
Lebih jauh, bahasa menyimpan beberapa karakteristik yang memikat untuk dipelajari dan dikaji lebih dekat. Salah satunya tentang kajian kata, masing-masing bahasa memiliki sistem tersendiri dalam pembentukan kata. Secara praktis kata merupakan unsur terkecil dari bahasa, beberapa terdiri dari satu morfem dan yang lainnya terdiri dari sejumlah morfem. Morfem yang mampu berdiri sendiri dan memiliki arti leksikal disebut morfem bebas, sedangkan morfem yang tidak bisa mandiri atau independen dan harus menyatu pada akar, batang, atau badan kata disebut morfem terikat, morfem yang melekat pada awal, sisipan atau akhir dari kata dasar disebut imbuhan (afiks).
Imbuhan yang ditempatkan di awal kata dasar dikenal dengan prefiks, imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar disebut infiks, dan yang ditempel di akhir kata dasar dikenal dengan sufiks.
Bahasa Gayo sebagai bagian dari bahasa daerah yang ada di Indonesia juga memiliki bentuk imbuhan. Pada kajian kali ini penulis hanya menjelaskan bentuk prefiks yang ada dalam bahasa Gayo, beberapa peneliti menyebutkan terdapat 10 bentuk prefiks, namun dalam tulisan ini hanya akan menampilkan prefiks mu-, pe-, be-, ke-,te-, pet-, ku-, i-, se– (A.K. Baihaqi, et. al, 1981; Eades, 2005).
Untuk membangun pemahaman sederhana pembaca, berikut penjelasan singkat bentuk-bentuk prefiks dalam bahasa Gayo.
- Prefiks mu–
- Ditempel didepan kata kerja, sehingga menghasilkan makna baru seperti:
maknanya melakukan: /munikat/ ‘mengikat’
maknanya menjadi biasanya tanpa bunyi sengau: /murelas/ ‘runtuh’
maknanya kausatif: /mumerkek/ ‘mematahkan’
maknanya tak sengaja, di sini tidak dipakai bunyi sengau: /musentur/ ‘terantuk’
maknanya hasil atau akibat dari pekerjaan: /mutulis/ ‘bertulis’
- Ditempel didepan kata benda
bermakna membuat benda: /mujantar/ ‘menyayur’
dimaknai mempunyai atau mengandung benda pada kata asal: /mukisip/ ‘bersisik’
bermakna menghasilkan bunyi, meniru bunyi atau seruan: /muniah/ ‘berseru yah’
makna membuang: /mulamut/ ‘menyilangi padi’
membentuk makna membubuhi benda pada kata asal: /munantan/ ‘membubuhi santan’
makana mengeluarkan/membuang benda dari dalam tubuh: /munileh/ ‘meludah’
- Ditempel pada kata sifat
bermakna menjadi: /munaru/ ‘menjadi panjang’
makna kausatif: /munena/ ‘menyenangkan’
bermakna menjadi: /mukarat/ ‘terburu-buru’
- Ditempel di depan kata bilangan
mempunyai makna menjadi: /musara/ ‘menjadi satu’
- Prefiks pe–
- Ditempel pada kata kerja
Bermakna orang yang melakukan pekerjaan: /pecegah/ ‘penipu’
- Ditempel pada kata benda
Bermakna diperlakukan atau dipergunakan sebagai benda: /pemakan/ ‘umpan’
- Ditempel di depan kata panggilan kekeluargaan berarti panggilan: /peraman/ ‘dipanggil aman …’
- Ditempel pada kata sifat
Makna alat atau instrument: /penenet/ ‘benda untuk membuat seseorang (anak) diam’
- Prefiks be–
- Ditempel pada kata kerja
Maknanya hasil atau akibat dari pekerjaan: /betulis/ ‘bertulis’
Maknanya saling (dilakukan oleh dua pihak): /betipak/ ‘saling menyepak’
Maknanya melakukan: /bebuat/ ‘bekerja’
- Ditempel pada Kata benda
Bermakna mempunyai: /bekuah/ ‘berkuah’
Bermakna mencari: /bekayu/ ‘mencari kayu’
Bermakna memakai atau mempergunakan: /beropoh/ ‘berkain/berpakaian’
Bermakna memanggil atau menyebut: /beruntil/ ‘memanggil until (kemenakan)’
Bermakna mengerjakan atau mengusahakan: /berume/ ‘bersawah’
Bermakna mengadakan atau membuat: /bedentum/ ‘berdentum’
Bermakna barang atau lebih kurang: /bereawa/ ‘barang dua’
- Prefiks ke–
Prefiks yang dilampirkan didepan kata bilangan dan dipergunakan untuk menyatakan tingkat. Kata bilangan yang dipakai dengan awalan ini serupa dengan kata bilangan dalam bahasa Indonesia, namun dilafalkan dengan dialek Gayo: /kedua/ ‘kedua’
- Prefiks te–
Prefiks ini mendapat tambahan /r/ didepan kata dasar yang di mulai dengan bunyi vokal, sehingga morfem ini mempunyai dua alomorf yaitu /te-/ dan /ter-/. Morfem te- dipakai di depan kata kerja dengan makna sebagai berikut:
Bermakna tak sengaja: /terinet/ ‘teringat’
Bermakna dapat atau sanggup: /terawen/ ‘tertarik’
- Prefiks pet–
Kata dasar yang dimulai dengan konsonan mendapat tambahan bunyi /i/, sehinga morfem pet– mempunyai dua alomorf, yakni /pet-/ dan /peti-/. Awalan ini mempunyai arti kausatif, dan dipakai di depan kata kerja: /ipetesah/ ‘diberi’
- Prefiks ku–
Prefiks ini menyatakan pasif dengan pelakunya orang pertama tunggal. Awalan ini dipakai di depan kata kerja: /kukenni/ ‘kusuruh’
- Prefiks i–
Prefiks ini menyatakan pasif dan dipakai di depan kata kerja: /isale/ ‘disalai’
- Prefiks se–
Prefiks ini dipakai di depan kata benda dengan arti satu: /senare/ ‘satu are‘
Penjelasan singkat tentang prefiks bahasa Gayo ini diharapkan sedikit membantu yang tertarik dalam kajian bahasa, khususnya bahasa Gayo. Lebih jauh, diharapkan untuk penutur bahasa Gayo lebih serius dalam mempertahankan keberadaan bahasa Gayo dalam perkembangan peradapan yang semakin global.