Simeulue – Kecewa lantaran tak terwujudnya janji pengembalian ribuan hektar kelapa sawit milik Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS), Wakil bupati Simeulue Afirda Wati berharap dan meminta agar kebun PDKS diberikan gratis saja kepada masyarakat Kabupaten Simeulue untuk dikelola secara mandiri.
Ungkapan itu disampaikannya kepada wartawan usai menghadiri deklarasi Gerakan Masyarakat Pengawal Amanah Rakyat (GEMPAR) di lapangangan upacara Pendopo bupati setempat.
“Kalau memang tidak ada niat, bagikan saja kebun itu kepada masyarakat agar masyarakat yang langsung menikmati hasilnya daripada orang lain,” ujar Afrida Wati pada Sabtu 11 Juli 2020.
Lalu, apa yang membuat Afrida Wati berkata demikian? Bukankah ia dan Erli Hasyim satu paket pasangan politik saat mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Simeuluu? dan pengelolaan kembali PDKS masuk dalam janji politik mereka?
Sas sis sus, beredar kabar di tengah masyarakat ternyata pasangan yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Sejahtera itu tak harmonis lagi alias pecah kongsi.
Disebut-sebut, penyebabnya adalah saat Bupati Erli Hasyim tak melibatkan dirinya dalam berbagai pengembilan kebijakan strategis. Boleh jadi, salah satunya adalah soal pengelolaan PDKS.
Benarkah?
Wartawan HARIANACEH.co.id lantas menyambangi kediaman Wakil Bupati Simeulue Afrida Wati di desa Amiria Bahagia.
Dari sini tabir itu akhirnya terungkap. Afrida Wati tak bercerita secara gamblang, namun setiap ucapannya terdengar seakan menjelaskan keretakan hubungan politik antara dirinya dengan Erli Hasyim.
“Sejak dari awal menjabat, saya sering tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Jangankan soal pengelolaan PDKS, kebijakan yang lain pun saya seperti tak dianggap. Jujur saya sedih dan perihatin dengan nasib PDKS sejak di-KSO-kan. Saya menyadari, pengembalian PDKS adalah salah satu janji politik kami. Tapi apa daya, kewenangan saya terbatas,” tutur Afrida Wati dengan mata berkaca.
Sementara Bupati Simeulue Erli Hasyim saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak diangkat. Nada dering panggilan masuk terdengar masuk, namun sayang ia juga mengangkat panggilan tersebut.
Seperti diketahui, tak kunjung tunainya janji politik Erli Hasyim – Afrida Wati mengembalikan PDKS, mendapat berbagai kritik dari sejumlah kalangan. Mulai dari aktifis hingga anggota DPRK Simeulue.
Salah satunya datang dari Ihya Ulumuddin. Wakil Rakyat Kabupaten Simeulue itu menilai janji Erli Hasyim terkait PDKS hanyalah pepesan kosong dan omong kosong.
Menurutnya, hingga hari ini tak terlihat progres rencana pengembalian kebun plat merah pemerintah kabupaten Simeulue itu dari tangan PT Kasama Ganda.