CEK FAKTA
Infeksi Menular Seksual (IMS) masih menjadi salah satu penyakit yang sering dialami masyarakat Indonesia. Salah satu IMS yang sering ditemui di masyarakat adalah Gonore (GO) atau biasa disebut dengan kencing nanah.
GO kerap menyerang seseorang yang berusia produktif antara 15 sampai 49 tahun. Pasalnya orang dalam rentang usia ini memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman. Penyakit ini juga bisa menyerang baik pria maupun wanita.
CEO Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV mengatakan meski penyakit ini bisa menyerang pria dan wanita, tapi terdapat perbedaan gejala pada infeksi GO yang diderita oleh pria dan wanita.
“Gejala klinis pada infeksi GO antara pria (simptomatik) dengan wanita (asimptomatik). Pada pria, biasanya ditemukan gejala duh/secret yang keluar dari lubang genital dan rasa nyeri saat berkemih,” ucap dr. Anthony, dalam Virtual Media Briefing Gonore, Rabu (5/8/2020).
Sementara pada wanita hampir semuanya bersifat tanpa gejala (asimptomatik). Namun lain ceritanya apabila infeksi tersebut sudah mencapai tahap yang sangat berat atau lanjut. Ia mengatakan salah satu kendala yang sering dialami seorang pasien GO adalah malu saat ingin berobat.
“Pada umumnya, sama seperti kasus penyakit infeksi menular seksual lainnya. Faktor rasa malu selalu menjadi kendala bagi pasien untuk mulai dan menjalani pengobatan,” lanjutnya.
Baca Juga : Kasus Baru Gonore Semakin Meningkat, Yuk Jaga Kesehatan Organ Reproduksi
Dokter Anthony mengatakan infeksi GO bila didiagnosis dan mendapat terapi dengan benar dan tepat, maka masa pengobatan cukup singkat dan penyembuhan akan bersifat tuntas.
Oleh sebab itu ia berharap apabila memiliki gejala GO Maka lebih baik segera dikonsultasikan pada dokter spesialis kulit dan kelamin. Terlebih GO merupakan salah satu penyakit yang bisa disembuhkan apabila diobati sejak dini.
“Sebenarnya, jarang terjadi kekambuhan pada infeksi GO bila ditangani dengan benar dan tepat. Kecuali jika pasien mendapat infeksi baru melalui kontak seksual lainnya atau terdapat ko-morbiditas dengan penyakit infeksi menular seksual lain, yaitu infeksi Chlamydia. Maka, pengobatan penting dilakukan secara rutin,” tuntasnya.
(hel)
Sumber: Okezone
