Meulaboh () – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Barat memastikan satu orang pasien positif COVID-19 berinisial BH (46) asal Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat yang meninggal dunia pada Rabu (9/9) tidak dimakamkan sesuai protokol kesehatan.
Hal ini terjadi karena hasil tes usap mandiri (swab) yang dilakukan beberapa hari lalu terbit setelah satu hari pasien berinisal BH meninggal dunia atau pada Kamis
(10/9).
Sebelumnya, BH menjalani tes Polimerase Chain Reaction (PCR) pada tanggal 6 September 2020 lalu, dan pasien ini meninggal dunia pada tanggal 9 September 2020 pukul 07.30 WIB di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Karena hasil swab almarhum BH terlambat terbit, makanya tidak sempat dilakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan, karena jenazah lebih dulu dibawa pulang ke Aceh Barat dari Banda Aceh, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga,” kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh Barat Amril Nuthihar di Meulaboh, Jumat pagi di Meulaboh.
Dengan meninggalnya satu orang pasien COVID-19 asal Aceh Barat, saat ini sudah ada empat orang warga Aceh Barat yang meninggal dunia akibat penyakit berbahaya ini.
Menurutnya, pasien BH sudah dikebumikan oleh pihak keluarga di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat secara normal sesuai dengan ajaran agama Islam.
Terlambatnya BH diketahui positif COVID-19, kata Amril, karena hasil tes usap yang dilakukan terhadap pasien tersebut terlambat diterbitkan oleh otoritas kesehatan di Banda Aceh, karena lebih dulu pasien meninggal dunia.
Meski pun demikian, GTPP Aceh Barat segera mengambil langkah terbaru untuk memastikan tidak ada warga lain di Aceh Barat yang ikut terpapar COVID-19, setelah BH dikebumikan secara normal.
“Memang pihak keluarga menolak dinyatakan BH meninggal dunia akibat terpapar COVID-19, tapi hasil swabnya memang sudah ada di Dinas Kesehatan Aceh Barat,” kata Amril Nuthihar menuturkan.
Ia juga menjelaskan, jumlah akumulatif warga yang teringeksi COVID-19 di Aceh Barat per tanggal 10 September 2020, telah mencapai 37 orang.
Ada pun rincian masing-masing sebanyak satu orang masih dalam perawatan RSUZA Banda Aceh, satu orang dirawat RS Meuraxa Banda Aceh, 12 orang menjalani isolasi mandiri, 11 orang isolasi di Beureugang, Aceh Barat.
Sedangkan warga yang sudah sembuh saat ini mencapai delapan orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak satu orang, serta jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang diduga sempat kontak erat dengan pasien positif COVID-19 di Aceh Barat saat ini mencapai 85 orang, kata Amril Nuthihar menuturkan.
Sumber: Antara