Jumat, 16 April 2021
  • Login
Harian Aceh Indonesia
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • ISLAM
  • OPINI
  • LIFESTYLE
  • LINGKUNGAN
  • SEJARAH
  • OTO
  • HIBURAN
  • SEPAK BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNO
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
No Result
Lihat Semua Hasil
Harian Aceh Indonesia
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Login
Harian Aceh Indonesia
No Result
Lihat Semua Hasil

Sentimen Anti-Prancis Menguat di Sejumlah Negara Muslim

Redaksi HAI Redaksi HAI
Rabu, 28/10/2020 - 19:01 WIB
Lama Bacaan: 2 menit
Seorang anak memegang foto Presiden Prancis Emmanuel Macron, dicap dengan tanda sepatu, selama protes terhadap Prancis di Istanbul, Minggu, 25 Oktober 2020. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu menantang Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap negaranya sekaligus meluncurkan serangan kedua terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron. Berbicara sehari setelah dia menyarankan Macron membutuhkan perawatan kesehatan mental karena sikapnya terhadap Islam dan Muslim, yang mendorong Prancis menarik duta besarnya untuk Ankara, Erdogan membidik kritik asing
Sebar ke FacebookSebar ke Twitter
Print Friendly, PDF & Email

Sejumlah negara Muslim bereaksi atas pernyataan Macron.

 JERMAN — Reaksi keras dari negara-negara Islam kepada Prancis atas komentar Presiden Emmanuel Macron tentang Islam dan kebebasan berbicara semakin meningkat. Reaksi ini semakin gencar dilakukan setelah Macron berjanji melawan “separatisme Islam” dan untuk melindungi nilai dan prinsip Prancis.


Berikut beberapa negara yang bereaksi atas tindakan dan pernyataan Macron yang dinilai menyudutkan Islam.


Turki


Presiden Turki Erdogan merupakan salah satu pemimpin yang vokal atas tindakan Macron dan Prancis. Ia bahkan sempat menyebut Macron sebagai orang yang perlu pengobatan mental karena sikapnya terhadap Islam.


Kendati demikian, dilansir di Deutsche Welle, Selasa (27/10), Ekonom Turki Ugur Gurses mengatakan, tidak mengherankan jika Presiden Tayyip Recep Erdogan meningkatkan ketegangan dengan Barat. Salah satu alasannya adalah Erdogan gagal mengatasi masalah ekonomi Turki yang diperburuk oleh pandemi virus corona.

BACAAN LAINNYA

Malaysia Kutuk Pengesahan RUU

Malaysia Kutuk Pengesahan RUU ‘Diskriminasi’ Muslim Prancis

15/04/2021 - 08:07 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh di Ankara. (Foto file - Anadolu Agency)

Pesan Tegas Erdogan-Dbeibeh untuk Timur Tengah

13/04/2021 - 17:43 WIB
bendera 201015094904 259

‘Serangan pada Muslim adalah Serangan Terhadap Prancis’

12/04/2021 - 16:15 WIB
Erdogan Marah Dijuluki Diktator, Turki Langsung Bekukan Pembelian Helikopter Dari Italia

Erdogan Marah Dijuluki Diktator, Turki Langsung Bekukan Pembelian Helikopter Dari Italia

12/04/2021 - 09:23 WIB


“Jajak pendapat menunjukkan dukungan yang menurun secara signifikan untuk partai yang berkuasa dan sekutunya. Erdogan tahu jika Eropa atau AS menjatuhkan sanksi kepada Turki maka suaranya akan meningkat. Itulah alasan mengapa dia bertengkar dengan Macron dan Trump,” katanya.


Menurut Ilhan Uzgel, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Ankara, perhatian utama Erdogan adalah mempertahankan dukungan di antara para pemilih.  “Erdogan tidak dapat menghasilkan kebijakan yang dapat menyelamatkan ekonomi Turki. Dan tidak ada yang terkejut dia meminta orang Turki memboikot produk Prancis. Dia sama sekali tidak peduli apakah dia memiliki citra agresif atau tidak, satu-satunya hal yang penting baginya saat ini adalah mengamankan dukungan di antara para pemilih,” katanya.


Pakistan


Perdana Menteri Imran Khan telah menyatakan ketidakpuasannya dengan komentar Macron. Ia mengatakan serangan verbal Macron terhadap Islam telah melukai perasaan ratusan juta Muslim di seluruh dunia. Banyak orang Pakistan juga tidak senang dengan apa yang dikatakan Macron.


Hubungan politik dan ekonomi yang erat secara historis antara Pakistan dan Turki berarti Turki selalu dilihat sebagai sekutu terdekat dan paling dapat diandalkan Pakistan dalam komunitas internasional. Erdogan dipandang di Pakistan sebagai pemimpin dunia Muslim – dan, bagi banyak orang, bahkan lebih penting daripada raja Saudi, penjaga dua tempat paling suci Islam di Makkah dan Madinah. Turki juga telah mengerjakan proyek pembangunan dan infrastruktur bernilai miliaran dolar di Pakistan selama beberapa dekade.


 

Sumber: Republika

Tags: boikot produk prancisdiskriminasi muslim pranciserdogan versus macronislam di prancisislamofobia pranciskarikatur nabi muhammadkartun nabi muhammadmuslim prancisnegara muslimpenghinaan nabirecep tayyip erdogan
Share7Tweet1PinSend

BACAAN LAINNYA

Muslim Kanada bersikan lingkungan

Cara Unik Muslim Kanada Jaga Kebersihan Lingkungan

16/04/2021 - 08:35 WIB
Sa

Sa’id bin Amir Al Jumahy, Gubernur Himsh yang Miskin

16/04/2021 - 07:52 WIB
ibu rumah tangga (Ilustrasi)

Pahala Ibu Rumah Tangga yang Diungkap Rasulullah SAW

16/04/2021 - 06:55 WIB
Seorang bayi tidur di sebuah kamar di dalam bangunan bekas penjara di kota Idlib, yang sekarang diubah menjadi sebuah kamp untuk orang-orang yang terlantar akibat pertempuran, di Idlib, Suriah. (Foto AP / Felipe Dana) ilustrasi

Pengungsi Idlib Dilanda Kemiskinan Selama Ramadhan

16/04/2021 - 06:50 WIB
Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

Nasihat untuk Mereka yang Bermaksiat

16/04/2021 - 06:29 WIB
Ilustrasi budak kulit hitam Amerika Serikat.

Kisah Muslim Amerika yang Terlupakan

16/04/2021 - 03:14 WIB
Hikmah (ilustrasi)

Saat Umar bin Khattab Dimarahi Perempuan Tua

15/04/2021 - 18:53 WIB
Rasulullah

Nasihat Rasulullah SAW dan Takutnya Salman Al Farisi

15/04/2021 - 16:56 WIB
Rasulullah

Ketika Rasulullah SAW Mendidik Abu Bakar Menahan Amarah

15/04/2021 - 16:40 WIB
Allah SWT telah menetapkan qadha dan qadarnya untuk manusia. Ilustrasi doa

Kisah Taubatnya Seniman Mesir yang Ragukan Ajaran Islam  

15/04/2021 - 16:00 WIB
Load More
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privacy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Hak Jawab Dan Koreksi Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Ketentuan Khusus
  • Menulis di HAI
  • Sitemap
  • Cookie
Aplikasi Android Harian Aceh Indonesia

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • LINGKUNGAN
  • ISLAM
  • OPINI
  • SEJARAH
  • LIFESTYLE
  • KOMUNITAS
  • HIBURAN
  • OLAHRAGA
  • SEPAKBOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA ITALIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA SPANYOL
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
  • LOWONGAN KERJA
  • Login

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia.

Selamat Datang Kembali!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In