Senin, 11 Januari 2021
  • Login
Harian Aceh Indonesia®
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • ISLAM
  • OPINI
  • LIFESTYLE
  • LINGKUNGAN
  • SEJARAH
  • OTO
  • HIBURAN
  • SEPAK BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNO
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
Senin, 11 Januari 2021
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
No Result
View All Result

Pembunuhan Sipil oleh Pasukan Australia Berefek ke NATO

Redaksi HAI Redaksi HAI
Rabu, 25/11/2020 - 18:03 WIB
A A
0
Pengungkapan pembunuhan warga sipil mengerikan oleh pasukan Australia di Afghanistan menambah kebencian kepada NATO
Sebar ke FacebookSebar ke Twitter
Print Friendly, PDF & Email

Warga Afghanistan minta pembunuhan warga sipil oleh semua misi asing diselidiki

 


KABUL — Pengungkapan pembunuhan warga sipil mengerikan oleh pasukan Australia di Afghanistan menambah kebencian yang mengakar terhadap semua pasukan asing di negara yang dilanda perang itu.


Di tengah perundingan perdamaian bersejarah yang terhenti antara pemerintah dan Taliban, Afghanistan menerima laporan mengejutkan pekan lalu bahwa pasukan Australia telah membunuh sedikitnya 39 warga sipil Afghanistan dengan darah dingin. Laporan tentang pembunuhan warga sipil segera menuai protes dari kelompok hak asasi manusia dan otoritas resmi yang memiliki akses ke informasi tangan pertama di Afghanistan.


Tetapi suara-suara dari tempat kejadian, terutama dari keluarga-keluarga yang terkena dampak di provinsi selatan yang bergolak, belum muncul karena kurangnya akses ke media di bagian-bagian terpencil negara pegunungan tersebut serta kendala tambahan berupa meningkatnya kekerasan di kawasan dan musim dingin.


Berbicara kepada Anadolu Agency, sejumlah warga Afghanistan menyatakan kesedihannya terhadap semua Kharijite (orang asing) tanpa membedakan antara pasukan Australia yang dihukum dan 20 negara NATO lainnya yang ditempatkan di negara mereka sejak jatuhnya rezim Taliban pada 2001.

BACAAN LAINNYA

Police Line (ilustrasi)

Jurnalis Afghanistan dan Dua Rekannya Tewas oleh Bom

10/01/2021 - 23:17 WIB
Semangat meningkat saat siswa secara resmi menerima kitab suci Alquran Muslim setelah pembelajaran dasar sejak November - Anadolu Agency

Sekolah Transgender Pertama di Bangladesh Mulai Tahun Ajaran

10/01/2021 - 07:12 WIB
Afghanistan menolak berkompromi dengan kekerasan Taliban. Bendera Afghanistan

Pemerintah Afghanistan Tolak Kompromi dengan Perang 

08/01/2021 - 20:27 WIB
Dua WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) kapal tanker Korea Selatan dan ditahan di Iran bernama Aji Winursito dan Muhamad Amin - Anadolu Agency

KBRI Tehran: WNI ABK Kapal Tanker Korsel dalam Kondisi Baik

08/01/2021 - 07:48 WIB

loading...


“Mereka [pasukan asing] semuanya sama, menurut Anda untuk apa mereka datang ke sini [ke Afghanistan]? Apakah menurutmu mereka peduli pada kita?” tanya Abdul Baqi, seorang korban ledakan ranjau darat di distrik Garmsir di provinsi Helmand selatan, sementara sebagian besar ledakan ini dilakukan oleh Taliban.


Dengan janggut putih besar yang bersinar, mata kecoklatan yang dalam, dan suara serak, Baqi menggigil di tengah musim dingin Kabul yang membekukan di trotoar di area pasar tua Kabul. Dia mengklaim bahwa penyelidikan menyeluruh akan mengungkap kejahatan perang yang terkait dengan misi asing di negara tempat misi tempur yang dipimpin NATO berakhir pada 2014.


Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan (AIHRC) juga telah menuntut semua perwakilan asing, terutama Inggris, membuka penyelidikan publik independen untuk menyelidiki dugaan pembunuhan di luar hukum oleh pasukan khusus Inggris di negara yang dilanda perang tersebut. AIHRC mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa laporan yang didokumentasikan menunjukkan misi militer asing lainnya juga telah melakukan pelanggaran terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum konflik bersenjata.


“AIHRC menyerukan kepada AS, Inggris, dan negara-negara lain dengan kehadiran bersenjata di Afghanistan untuk menanggapi laporan media ini, dan menyelidiki partisipasi pasukan mereka, dan kepemimpinan, tindakan kekerasan terhadap tahanan dan warga sipil,” kata mereka.


AIHRC menambahkan secara khusus, Inggris harus membuka penyelidikan publik secara independen untuk meninjau dan menyelidiki tuduhan pembunuhan di luar hukum oleh pasukan khususnya.


Tak ada tempat yang aman


Shah Wali dan Aadil Shah baru-baru ini membawa keluarga mereka ke Kabul untuk melarikan diri dari perang wilayah antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban di provinsi Kunduz utara, yang sering kali menjadi tempat pertempuran udara AS.


Dua warga itu mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dengan ledakan berturut-turut, serangan roket, dan pembunuhan target, mereka juga merasa tidak aman di ibu kota Kabul yang dianggap sangat aman.


“Lebih baik di sana (di Kunduz). Setidaknya kami tahu di mana Taliban menyerang dan pertempuran sedang berlangsung,” kata Wali.


Kunduz mengalami beberapa serangan udara oleh pasukan AS dan Afghanistan yang berakhir dengan menewaskan warga sipil, tutur dia. Salah satu insiden mengerikan tersebut adalah serangan bom udara yang terkenal oleh AS atas perintah seorang komandan lokal Jerman di sebuah kapal tanker minyak yang diyakini telah jatuh ke tangan para pemberontak.


Serangan itu menewaskan sekitar 100 warga sipil pada tahun 2009.


“Di satu sisi, kami dibunuh oleh Taliban dan di sisi lain oleh pasukan asing,” kata Shah, mengomentari pembunuhan oleh pasukan Australia.


Selidiki kejahatan perang


Bagi banyak orang di Afghanistan, Presiden Donald Trump memberikan pengampunan kepada dua perwira militer AS yang dituduh melakukan kejahatan perang di Afghanistan adalah kemunduran bagi upaya perdamaian.


Menurut aktivis hak-hak sipil yang berbasis di Kandahar, Mohammad Ibrahim, kejahatan perang oleh Australia dan pemblokiran terus menerus terhadap upaya Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki kejahatan perang semacam itu di Afghanistan tidak hanya menghancurkan semua warga Afghanistan dan memicu pemberontakan, tetapi juga mempromosikan budaya impunitas yang mengakibatkan pembunuhan warga sipil yang tidak terkendali.


“Jika Anda melihat semua contoh korban sipil di seluruh penjuru negara [Afghanistan], tidak ada seorang pun dari pasukan asing, Taliban atau pasukan Afghanistan pernah dituntut. Martabat manusia hilang begitu saja dalam perang kejam di mana semua pihak harus disalahkan,” kata Ibrahim kepada Anadolu Agency.


Pembicaraan damai yang berlangsung terus-menerus gagal untuk memperlambat korban sipil di Afghanistan, kata PBB awal bulan ini, karena angka baru menunjukkan 5.939 warga sipil menjadi korban kekerasan di negara itu dalam sembilan bulan pertama tahun ini.


Sekitar 2.117 warga sipil tewas dan 3.822 lainnya terluka dari 1 Januari hingga 30 September, menurut Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan. Otoritas Australia baru-baru ini merilis rincian penyelidikan atas pembunuhan sedikitnya 39 warga sipil oleh pasukan khusus mereka di Afghanistan.


Kepala Pasukan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell meminta maaf dari Afghanistan saat dia memberikan rincian mengerikan dari penyelidikan tersebut.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pembunuhan-sipil-oleh-pasukan-australia-di-afghanistan-tingkatkan-kebencian-pada-nato/2054937

Sumber: Republika

Tags: afghanistanAnadoluaustralianatotaliban
Share1Tweet1PinSend

Sebelumnya

BPH Migas Resmikan Sekaligus 15 SPBU BBM 1 Harga

Selanjutnya

Langgar prokes, MAN 1 Aceh Timur terancam ditutup

BACAAN LAINNYA

Penghibur asal Inggris Lionel Blair, 92, menerima vaksin Pfizer BioNtech COVID-19 di pusat vaksin NHS yang didirikan di lapangan pacuan kuda di Epsom, Inggris, Rabu 16 Desember 2020.

Inggris Undang Warganya yang di Atas 80 Tahun untuk Vaksin

11/01/2021 - 01:39 WIB
Kazakhstan Gelar Pemilu Hari Ini

Kazakhstan Gelar Pemilu Hari Ini

10/01/2021 - 22:52 WIB
Agen Perjalanan berbasis di Kerajaan Saudi mengalami hari yang sibuk pada Sabtu (9/1). Mereka menantikan bisnis besar, setelah otoritas mengumumkan akan melanjutkan penerbangan internasional pada 31 Maret.

Larangan Terbang Dicabut, Warga Arab Saudi Berburu Tiket

10/01/2021 - 22:34 WIB
Ada Apa di Pulau Laki, Tempat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh

Raja Salman & MBS Berdoa Korban Sriwijaya Air Diampuni Allah

10/01/2021 - 22:15 WIB
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

Covid-19 di Thailand Lewat 10 Ribu Kasus

10/01/2021 - 21:54 WIB
Menlu China Wang Yi

Menlu China Dijadwalkan akan Kunjungi Indonesia

10/01/2021 - 21:46 WIB
Aktivitas warga di Sol Square, Madrid, Spanyol, Ahad (10/1).

Spanyol Kirim Vaksin dan Makanan ke Wilayah Badai Salju

10/01/2021 - 21:14 WIB
Seorang pengunjuk rasa mengangkat bendera nasional India selama unjuk rasa yang dilarang pada Hari Nasional China di Hong Kong, China, 01 Oktober 2020.

Empat Negara Kecam Keras China Soal Hong Kong

10/01/2021 - 20:54 WIB
Pendukung Presiden Donald Trump naik ke platform pelantikan di Front Barat Capitol AS pada Rabu, 6 Januari 2021, di Washington.

Desakan Agar Trump Segera Dimakzulkan Kian Kuat

10/01/2021 - 20:39 WIB
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

China Khawatir Muncul Wabah Baru di Selatan Beijing

10/01/2021 - 19:55 WIB
Load More

BERITA POPULER

  • Penggunaan Vaksin China Sinovac Terhalang Fatwa Halal, Teddy: Solusinya Bubarkan MUI!

    Penggunaan Vaksin China Sinovac Terhalang Fatwa Halal, Teddy: Solusinya Bubarkan MUI!

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Penangkapan Adik, Sepupu, dan Keponakan Raja Salman Tanda Akhir Zaman?

    30 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Ahmad Yani: DPRK Kasih Rekom ke K2, Selanjutnya Terserah Pak Jokowi

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Rawan Kecelakaan, Jalur Dua Hingga Simpang UTU Mendesak Dibangun

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Penembakan 6 Laskar FPI Dilakukan Tanpa Perintah Atasan

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
Loading...

PERISTIWA

Presiden Harus Menindaklanjuti Laporan Komnas HAM

Presiden Harus Menindaklanjuti Laporan Komnas HAM

10/01/2021

Wajar SBY Khawatirkan Utang Indonesia, Keseimbangan Primer Selalu Defisit Sejak Jokowi Memerintah

Wajar SBY Khawatirkan Utang Indonesia, Keseimbangan Primer Selalu Defisit Sejak Jokowi Memerintah

10/01/2021

Penyelam Angkatan Laut menggunakan perangkat pelampung untuk mengambil puing-puing pesawat penumpang Boeing 737-500 Sriwijaya Air di dekat Pulau Lancang pada 10 Januari 2021. FOTO/AFP/ADEK BERRY

Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air Ditemukan

10/01/2021

Ferdy Yuman, Tersangka Merintangi Penyidikan Kasus Eks Sekretaris MA Hanya Diam Dan Menunduk Saat Tiba Di KPK

Ferdy Yuman, Tersangka Merintangi Penyidikan Kasus Eks Sekretaris MA Hanya Diam Dan Menunduk Saat Tiba Di KPK

10/01/2021

MAKI Bilang Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia, Ini Kata KPK

MAKI Bilang Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia, Ini Kata KPK

10/01/2021

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privacy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Hak Jawab Dan Koreksi Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Ketentuan Khusus
  • Menulis di HAI
  • Sitemap
Aplikasi Android Harian Aceh Indonesia

© 2014 - 2020 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • LINGKUNGAN
  • ISLAM
  • OPINI
  • SEJARAH
  • LIFESTYLE
  • KOMUNITAS
  • HIBURAN
  • OLAHRAGA
  • SEPAKBOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA ITALIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA SPANYOL
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
  • LOWONGAN KERJA
  • Login

© 2014 - 2020 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.