Jumat, 15 Januari 2021
  • Login
Harian Aceh Indonesia®
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • ISLAM
  • OPINI
  • LIFESTYLE
  • LINGKUNGAN
  • SEJARAH
  • OTO
  • HIBURAN
  • SEPAK BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNO
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
Jumat, 15 Januari 2021
No Result
View All Result
Harian Aceh Indonesia®
No Result
View All Result

Rem Gas Covid-19, Adakah Cara Yang Lebih Baik?

Rut Sri Wahyuningsih Rut Sri Wahyuningsih
Sabtu, 09/01/2021 - 01:59 WIB
A A
0
Virus Corona atau Covid-19. FOTO/Shutterstock

Virus Corona atau Covid-19. FOTO/Shutterstock

Sebar ke FacebookSebar ke Twitter
Print Friendly, PDF & Email

 Penulis: Rut Sri Wahyuningsih** 

HAMPIR satu tahun Covid-19 menyerang dunia, hingga kini belum ada pihak yang mampu menjawab secara tegas kapan akan berakhir. Padahal tak hanya ekonomi yang luluh lantak, namun juga kehidupan sosial ikut terkena imbasnya. Indonesia sendiri sudah mengganti kebijakan berkali-kali, dari PSBB, New Normal Life dan kemudian PSBB lagi. Hanya beda diksi, keadaan justru makin runyam. Apa sebabnya? Dan apakah rem Gas penanganan Covid-19 sudah menjadi cara terbaik?

Yang terbaru, pemerintah menerapkan pembatasan sosial di seluruh provinsi Jawa dan Bali berlaku 11-25 Januari 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pembatasan kegiatan masyarakat ini diambil dengan merujuk pada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penularan virus corona (Covid-19) di seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Keputusan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. “Penerapan pembatasan secara terbatas dilakukan provinsi di Jawa dan Bali karena seluruh provinsi tersebut memenuhi salah satu dari empat parameter yang ditetapkan,” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang penulis kutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (6/1/2021).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai penerapan harus dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat meskipun akan berdampak pada lemahnya perekonomian Indonesia, demikian penulis kutip dari laman berita Republika.co.id, Kamis (7/1/2021).

Sri Mulyani menambahkan, “kita sudah tahu secara pasti covid ini memang harus dikelola luar biasa maka gas dan rem sangat penting. Kalau lihat eskalasi kasus yang haruskan kita semua harus kembali terapkan displin untuk turunkan kasus maka akan ada dampak terhadap perekonomian,”.

BACAAN LAINNYA

Tentara Israel pada Kamis menahan 41 warga Palestina dari berbagai daerah di Tepi Barat yang diduduki.

Tentara Israel Tahan 41 Warga Palestina di Tepi Barat

15/01/2021 - 14:10 WIB
Pengetesan kadar gula darah. Dari penelitian awal pandemi, ditemukan hampir satu dari tiga orang yang meninggal akibat SARS-CoV-2 di rumah sakit yang mengidap diabetes.

Diabetesi Perlu Perlindungan Lebih dari Virus yang Bermutasi

15/01/2021 - 13:47 WIB
Petugas medis sedang melakukan simulasi bagi vaksin Pfizer di rumah sakit di Queens, New York, Amerika Serikat.

Wali Kota di AS Minta Pengiriman Langsung Vaksin Covid-19

15/01/2021 - 12:47 WIB
Kepolisian di Raja Malaysia melakukan pemeriksaan setiap warga yang melintasi jalan. FOTO/Net

Rekor Tertinggi, Malaysia Catat 3 Ribu Kasus Corona dalam Sehari

15/01/2021 - 11:48 WIB

loading...

Mulyani menilai, dengan PSBB tersebut maka pengetatan kasus bisa berkurang walapun dirinya memperkirakan daya konsumi akan melambat. Namun tak ada pilihan lain selain PSBB dalam menekan penyebaran Covid-19.

Faktanya memang setiap kali liburan panjang, jumlah pasien positip Covid-19 bertambah. Hal itu juga karena tidak semua kepala daerah menutup tempat-tempat wisata atau tempat berkerumunnya massa yang lainnya, hanya dengan mengandalkan protokol kesehatan. Daerah juga tak bisa disalahkan, sejak otonomi daerah diberlakukan, otomatis daerah harus bisa mandiri mencukupi kebutuhan operasionalnya. Dan pariwisata adalah komponen tercepat untuk mendulang pendapatan. Arahan penanganan Covid-19 dari pusat untuk daerah juga tidak jelas.

Sebagaimana kasus penuhnya rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur menjelang tahun baru yang lalu, hingga terpaksa mereka menolak pasien yang datang (Liputan6.com, Senin 28 Desember 2020). Jumlah pasien Covid-19 melebihi kapasitas rumah sakit, jelas pelayanan tidak akan maksimal namun tak ada upaya signifikan dari pemerintah daerah melihat lonjakan ini.

Namun masih saja yang menjadi fokus pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi. Padahal jika saja sejak awal penanganan pemerintah terkonsentrasi pada penanganan pandemi, bisa jadi hari ini kita tak berkepanjangan menghadapi ganasnya penyebaran Covid-19.

Tarik rem atau gas yang sekarang diambil pemerintah, jika kita mau lebih terbuka, hanyalah kebijakan tarik ulur yang tak sampai pada akar persoalan. Justru ini semakin menelanjangi gagalnya pemerintah dalam menjamin kesehatan rakyatnya. Sebab, ketika PSBB kembali diberlakukan tidak ada lagi pengaturan di sisi lain kecuali prokes yang tak boleh ditinggalkan.

Jika memang benar PSBB kedua dilakukan, maka harus bisa dipastikan beberapa hal. Pertama, pendataan yang akurat siapa yang sakit dan siapa yang sehat. Yang sehat diminta untuk tetap beraktifitas biasa sedang yang sakit akan diminta untuk melakukan isolasi, bukan di rumah tapi di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah, berikut jaminan hidup mereka secara total terhadap dirinya dan keluarganya hingga ia sehat.

Kedua, memastikan bagi yang bekerjapun mendapatkan haknya dengan sebagaimana mestinya. Baik dimudahkannya mencari pekerjaan, pemberian modal jika memang dibutuhkan, bergerak maupun tidak. Dan hari ini hubungan negara dan pekerja/rakyatnya makin tak harmonis, terlebih setelah disahkannya UU Omnibuslaw. Pasal demi pasal makin tak berpihak pada pekerja.

Ketiga, penanganan Covid-19 gak bisa hanya rakyat yang disalahkan karena tidak disiplin, bahkan ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dengan teganya mengatakan rakyat tak tahu malu, padahal presiden hanya mengajak untuk disiplin protokoler kesehatan. Namun tahukah beliau jika saja jaminan negara totalitas terhadap pemenuhan kebutuhan rakyat secara total rakyat tak akan “bandel” dengan terus menerus melanggar aturan, sebab perut lapar perlu diisi, terlebih kini biaya hidup mahal.

Keempat, negara harus memberikan informasi yang berimbang berikut edukasi kepada masyarakat agar suasana keimanan menghadapi cobaan ini tidak apatis, namun justru memberikan kekuatan untuk terus berhubungan dengan Sang Pemberi Hidup. Ketaatan yang akan berbuah tunduk, untuk terus terikat dengan hukum syariat dan menghindari hal-hal yang dibenci Allah SWT.

Masih hangat dalam pembicaraan soal Vaksin Sinovac yang kontroversial, informasi pemerintah masih simpang siur, padahal Vaksin sudah sampai di beberapa wilayah. Dimana jaminan rakyat untuk rasa aman? Tidak seharusnya pemerintah membuat takut rakyat di tengah ketidakpastian.

Kelima, pembiayaan negara untuk penanganan covid-19 hendaknya bukan berasal dari utang. Pun demikian dengan pemenuhan kebutuhan rakyat, sebab seandainya kita sudah terbebas dari Covid-19 akan ada hal yang menunggu yaitu keharusan pembayaran riba. Jika Menkeu mengatakan akan ada pelemahan ekonomi pasca PSBB tak sepenuhnya benar, sebab jauh sebelum Covid-19 sudah melemah akibat negara kita mengadopsi sistem ekonomi kapitalis. Dimana sektor-sektor ekonomi yang seharusnya bisa diakses rakyat dengan mudah kini dikuasai korporasi.

Rakyat kesulitan, negarapun berat. Seringkali terlontar dari lisan penguasa jika rakyatlah sumber beban mereka, padahal ini hanyalah salah atur. Islam telah mencontohkan sistem aturan yang lebih adil dan berimbang. Menjamin produktifitas ekonomi sehat dan yang pasti berkah dunia akhirat. Jika kita Muslim adakah pilihan yang lain?

Wallahu a’ lam bish showab.

**). Penulis saat ini aktif di Institut Literasi dan Peradaban

Disclaimer: Kanal Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan HARIANACEH.co.id terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi HARIANACEH.co.id akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Tags: covid-19pandemi covid 19vaksin covid-19virus corona
Share1Tweet1Pin1Send

Sebelumnya

Satgas Perpanjang dan Perketat Aturan Perjalanan

Selanjutnya

Kabupaten Tangerang Catatkan Jumlah Kematian Tertinggi

BACAAN LAINNYA

Sovereign Wealth Fund (SWF). FOTO/sundaynews.co.zw

Darah Baru Penghancur Kedaulatan Bangsa

15/01/2021 - 04:19 WIB
Pengungsi Rohingya berbelanja bahan makanan di pasar Kutupalong Rohingya di kamp Coxs Bazar, Bangladesh, 15 Mei 2020. FOTO/AP

Nestapa Pencari Suaka, Bukankah Anda Saudara Kami?

13/01/2021 - 05:14 WIB
Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini (kiri), Nursaman seorang gelandangan yang ditemui Mensos Risma. FOTO/Net

Drakor Mensos Risma: Salah Casting, Salah Skenario

07/01/2021 - 18:00 WIB
Ilustrasi Predator Seksual. FOTO/Net

Kebeningan Syariah Mengurai Kebiri Bukan Solusi Atasi Predator Seksual

07/01/2021 - 03:01 WIB
Jeongin, bayi 16 bulan yang tewas disiksa orangtua angkat. FOTO/Bobaedream dan EBS via Koreaboo

Jeongin Potret Unanswered Question Peradaban Yang Sekarat

06/01/2021 - 01:30 WIB
Manusia-manusia Telanj*ng

Manusia-manusia Telanj*ng

02/01/2021 - 19:42 WIB
Ilustrasi Jualan Online. FOTO/Net

Naik Daunnya E-Commerce dan Geliat UMKM Lokal

02/01/2021 - 18:35 WIB
Susunan lilin yang dibentuk menjadi tulisan PSSI. FOTO/Republika

Sepak Bola (Bukan) Ugal-ugalan

28/12/2020 - 10:12 WIB
Ilustrasi Tokoh Nasional yang juga Ekonom Senior Indonesia, Rizal Ramli. FOTO/Net

Nggak Becus Urus Ekonomi, Main Balon Halusinasi..

27/12/2020 - 20:19 WIB
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. FOTO/Net

Di Balik Penggusuran Ponpes Megamendung, Dirut PTPN VIII Tersandera?

26/12/2020 - 20:12 WIB
Load More

BERITA POPULER

  • Ustadz Syekh Ali Jaber saat bersama sang Istri. FOTO/Net

    Istri Sering Cemburu, Syekh Ali Jaber Rela Tak Pegang Hape Selama Dua Tahun

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
  • How to optimize MySQL/MariaDB Performance on Server

    276 shares
    Share 111 Tweet 69
  • Kasus Kerumunan Waterboom Lippo Cikarang, Polisi Didesak Tetapkan James Riady Tersangka

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • ‘Pergantian Direksi ASABRI Bagian dari Penyegaran’

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Syekh Ali Jaber, HRS dan Alm. Ustadz Arifin Ilham Semunya Orator Aksi 411

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
Loading...

PERISTIWA

Gempa Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Ambruk, 3 Meninggal Ribuan Mengungsi

Gempa Sulawesi Barat, Kantor Gubernur Ambruk, 3 Meninggal Ribuan Mengungsi

15/01/2021

Rumah Dirjen Kemensos Digeledah Terkait Kasus Juliari, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

Rumah Dirjen Kemensos Digeledah Terkait Kasus Juliari, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

14/01/2021

Alat Komunikasi Disita, KPK Harus Dalami Peran Anggota DPR PDIP Ihsan Yunus terkait Korupsi Bansos

Alat Komunikasi Disita, KPK Harus Dalami Peran Anggota DPR PDIP Ihsan Yunus terkait Korupsi Bansos

14/01/2021

Kebakaran/ilustrasi

150 Warga Menteng Dalam Jaksel Mengungsi karena Kebakaran

14/01/2021

PDIP Pun Bertanya Pembisik Jokowi Siapa

PDIP Pun Bertanya Pembisik Jokowi Siapa

14/01/2021

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privacy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Hak Jawab Dan Koreksi Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Ketentuan Khusus
  • Menulis di HAI
  • Sitemap
  • Cookie
Aplikasi Android Harian Aceh Indonesia

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • IN-DEPTH
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • POLITIK
    • PERISTIWA
    • SOROTAN PUBLIK
  • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
  • EDUKASI
    • LITERASI
  • LINGKUNGAN
  • ISLAM
  • OPINI
  • SEJARAH
  • LIFESTYLE
  • KOMUNITAS
  • HIBURAN
  • OLAHRAGA
  • SEPAKBOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA ITALIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA SPANYOL
  • OTOMOTIF
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • GADGET
    • INTERNET
  • FOTO
  • VIDEO
  • CEK FAKTA
  • LOWONGAN KERJA
  • Login

© 2014 - 2021 - PT. Harian Aceh Indonesia. Made with in Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.