Jumat, 26/04/2024 - 05:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Dubes RI Jajaki Peningkatan Ekspor Kopi ke Tunisia

ADVERTISEMENTS

Indonesia termasuk negara pengekspor kopi ke Tunisia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menjajaki peningkatan ekspor kopi Indonesia dengan mengunjungi perusahaan kopi terbesar di negara itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Saya punya program khusus untuk jajaki diplomasi dan peningkatan ekspor kopi di Tunisia. Sebab itu, saya mengunjungi salah satu perusahaan kopi terbesar di Tunisia, Bondin,” kata Zuhairi dalam keterangan tertulis dari KBRI Tunis yang diterima di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kopi Indonesia, baik jenis robusta maupun arabica, sudah menembus pasar Timur Tengah, termasuk Tunisia, kata dia.Ia mengatakan Bondin, yang didirikan pada 1934, sudah menguasai 50 persen pasar kopi di Tunisia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jokowi Minta Cina Investasi di IKN


Selama ini, perusahaan itu mengimpor kopi dari Brazil, Turki, Vietnam, Indonesia, Tanzania, Kenya, dan beberapa negara Afrika lainnya, kata Zuhairi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dia mengatakan kopi dari Indonesia mempunyai keistimewaan dari segi kualitas dan harga yang kompetitif.


“Jika kopi kita mampu menguasai Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara lainnya, maka saatnya kita lebih serius dan agresif mengenalkan dan memasarkan kopi Indonesia. Bondin sangat tertarik dengan peradaban kopi Nusantara, dan ingin mengimpor kopi dari kita,” kata dia.

Berita Lainnya:
Siap Akui Kemerdekaan Palestina, PM Spanyol Bakal Yakinkan Negara-Negara Eropa


Menurut Zuhairi, dari sisi proseduryang harus dilakukan adalah mempercepat kesepakatan perdagangan Preferential Trade Agreement(PTA) yang sedang dinegosiasikan oleh Kementerian Perdagangan Indonesia danTunisia.


“Saya optimis kita bisa lakukan diplomasi dan meningkatkan ekspor kopi kita ke Tunisia. Responsnya sangat bagus. Setelah selesainya Preferential Trade Agreement, harga bisa sangat kompetitif dengan negara-negara lain, karena kualitas kopi kita lebih baik,” kata dia.  


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi