Sabtu, 20/04/2024 - 12:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Google Doodle Peringati Kelahiran Tokoh Pers Perempuan Siti Latifah Herawati Diah

ADVERTISEMENTS

Herawati tergambar dalam tiga sosok di ilustrasi Google Doodle.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Hari ini, Google memperingati kelahiran salah satu tokoh pers perempuan Indonesia bernama Siti Latifah Herawati Diah dengan memasang ilustrasi-nya di laman penelusuran. Herawati tergambar dalam tiga sosok di ilustrasi Google Doodle.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Herawati lahir di Tanjung Padan pada 3 April 1917. Dia lahir dari pasangan dokter yang bekerja di Billiton Maatschappij bernama Raden Latip dan Siti Alimah.

ADVERTISEMENTS


Selama hidupnya, ia memiliki kesempatan menempuh pendidikan tinggi, yaitu Europeesche Lagere School (ELS) di Salemba, Jakarta lalu lanjut bersekolah di American High School di Tokyo Jepang, dan belajar sosiologi di Barnard College. Dia berhasil lulus pada tahun 1941.

Berita Lainnya:
MK Cecar Ahli Prabowo-Gibran yang Sebut "Calon Dukungan Pemerintah"

Setahun kemudian, ia pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai wartawan lepas di kantor berita United Press International (UPI). Dia menikah dengan B.M. Diah yang pada tahun 1968 menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Pada tahun 1955, ia bersama suaminya mendirikan koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia bernama The Indonesian Observer yang diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat. The Indonesian Observer bertahan hingga tahun 2001.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sidang Gugatan Hasil Pemilu, Anies: Kedaulatan Hukum Harus Dipegang Teguh

Herawati meninggal pada 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta karena usianya yang sudah tua dan menderita pengentalan darah. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam suaminya B.M. Diah. Selama hidupnya, ia menghasilkan dua karya yang berjudul Kembara Tiada Berakhir (1993) dan An Endless Journey (2005).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi