Rabu, 24/04/2024 - 10:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

AS Dorong Pengadilan Internasional Atas Pembunuhan Warga Sipil di Bucha

ADVERTISEMENTS

Biden menuduh Putin sebagai penjahat perang dan mendorong pengadilan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang dan mendorong pengadilan. Pernyataan Biden menjadi serangan terbaru pada Rusia atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Anda melihat apa yang terjadi di Bucha, ini membenarkan, dia seorang penjahat perang,”” kata Biden pada wartawan saat baru tiba di Washington dari Delaware tempat ia menghabiskan akhir pekan, Senin (4/5/2022) kemarin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

AS dan Eropa menambah sanksi ke Rusia usai Ukraina menemukan kuburan massal dan jenazah yang tangan terikat di Bucha. Kota yang berhasil dikuasai kembali oleh pasukan Ukraina setelah pasukan Rusia mundur untuk memfokuskan serangan di bagian timur negara itu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menlu Harap Terwujudnya Gencatan Senjata di Jalur Gaza

“Kami telah mengumpulkan informasi, kami harus terus menyediakan senjata ke Ukraina yang mereka perlukan untuk melanjutkan serangan dan kami harus mendapatkan semua detailnya sehingga kami bisa aktutal, untuk menggelar sidang kejahatan perang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kremlin membantah setiap tuduhan atas pembunuhan warga sipil termasuk di Bucha. Moskow bersikeras kuburan massal dan jenazah-jenazah merupakan rekayasa Ukraina untuk memperburuk citra Rusia.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS akan mencari informasi dari empat sumber untuk membangun kasus kejahatan perang. Yakni dari AS dan sekutu-sekutunya termasuk lembaga-lembaga intelijen, observasi Ukraina di lapangan, organisasi internasional termasuk BB dan wawancara media independen di seluruh dunia.

Berita Lainnya:
Kemlu RI Segera Pulangkan Enam ABK WNI yang Tenggelam di Jepang

Ia mengatakan AS akan membangun kasus di Mahkamah Internasional (ICC) atau tempat lain. AS tidak bergabung di ICC. Sullivan menambahkan keanggotaan permanen Rusia di Dewan Keamanan PBB dapat diblokir untuk meminta pertanggungjawaban atas kejahatan perang.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pembunuhan warga sipil di Bucha merupakan “genosida”. Para wartawan masuk ke kota itu dan mendokumentasikan kehancurannya.

Sementara pejabat pertahanan AS mengatakan Pentagon tidak dapat mengkonfirmasi secara independen kejahatan tersebut. Sullivan mengatakan AS sendiri belum melihat bukti pembunuhan di Bucha sampai ke tingkat genosida.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi