Sabtu, 20/04/2024 - 16:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Jerman Bakal Hadapi Resesi Tajam Jika Impor Minyak dan Gas dari Rusia Dihentikan

ADVERTISEMENTS

Jerman selama ini sangat bergantung pada Rusia untuk pasokan energi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 FRANKFURT — Jerman akan menghadapi resesi tajam jika impor atau pengiriman gas dan minyak Rusia dihentikan, pelobi bank terkemuka Jerman memperingatkan pada Senin (4/4/2022). Jerman, negara ekonomi terbesar Eropa, sangat bergantung pada Rusia untuk pasokan energi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bank-bank negara itu menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan gangguan pasokan energi yang diungkapkan oleh sejumlah tokoh besar di industri dalam beberapa hari terakhir. Kepala eksekutif Deutsche Bank Christian Sewing mengatakan dalam kapasitasnya sebagai presiden lobi asosiasi bank Jerman (BDB) bahwa bank-bank memperkirakan pertumbuhan yang melambat tajam sekitar 2 persen tahun ini akibat perang di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina Prediksi Lonjakan Pemudik Capai 56 Persen  


“Situasinya akan lebih buruk jika impor atau pasokan minyak dan gas alam Rusia dihentikan. Resesi yang signifikan di Jerman akan hampir tidak dapat dihindari,” kata Sewing kepada wartawan.


“Pertanyaan tentang langkah-langkah bantuan pemerintah untuk perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor akan menjadi lebih mendesak,” ujarnya.

Berita Lainnya:
BPKH Sebut Akuisisi BTN Syariah dan Muamalat Masih dalam Pembahasan Internal


Sewing kembali meminta Bank Sentral Eropa (ECB) untuk bertindak untuk menepis inflasi.Dia mengatakan ECB harus segera mengakhiri pembelian aset bersih dan harus mengirim sinyal dengan suku bunga.”Sebuah sinyal yang dibutuhkan segera,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 

sumber : Antara/Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi