Sabtu, 20/04/2024 - 11:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Inggris: Situasi Kemanusiaan Di Mariupol Kian Memburuk

ADVERTISEMENTS

Lebih dari 160.000 orang warga masih tidak memiliki listrik, komunikasi, obat-obatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 LONDON — Intelijen militer Inggris mengatakan serangan udara dan gempuran pasukan Rusia masih berlanjut di kota yang terkepung Mariupol. Hal ini dilaporkan setelah Rusia mulai mundur dari Ibukota Kiev dan daerah sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Situasi kemanusiaan ini di kota itu semakin memburuk,” kata Kementerian Pertahanan Inggris, Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENTS


“Lebih dari 160.000 orang warga masih tidak memiliki listrik, komunikasi, obat-obatan, pemanas atau air, pasukan Rusia mencegah akses bantuan kemanusiaan, tampaknya untuk menekan pasukan pertahanan untuk menyerang,” tambah kementerian.

Berita Lainnya:
28 Kedutaan Besar Israel di Seluruh Dunia Ditutup, Akibat Tujuh Pejabat Garda Revolusi Iran tewas


Pada Senin (4/4/2022) lalu Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan sebanyak 1.553 orang berhasil dievakuasi dari Mariupol. Kota itu dikepung pasukan Rusia selama berminggu-minggu.


Vereshchuk mengatakan totalnya sebanyak 2.405 orang dievakuasi sepanjang koridor kemanusiaan dari Mariupol ke Zaporizhzhia. Sebanyak 1.553 diantaranya dari Mariupol sendiri sementara sisanya dari lokasi-lokasi lainnya yang sedang diperebutkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia mengatakan semakin sedikit kendaraan pribadi yang dapat digunakan untuk mengeluarkan warga sipil dari Mariupol. Sementara tujuh bus yang dikirim membantu proses evakuasi tidak dapat masuk kota itu untuk menjemput warga.

Berita Lainnya:
PM Israel Netanyahu dalam Kondisi Sadar Usai Operasi Turun Berok, Dipulangkan Selasa


Mariupol yang menghadap Laut Azov merupakan incaran utama militer Rusia. Kota pelabuhan itu menjadi wajah penderitaan rakyat Ukraina selama invasi Rusia.


Vereshchuk mengatakan 971 orang lainnya dievakuasi dari lima lokasi lain di timur Luhansk. Kota di mana Rusia memfokuskan serangan militernya. Ia menuduh Rusia “sengaja dengan sistematis” melanggar gencatan senjata untuk memfasilitasi evakuasi di sana.


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi