Sabtu, 20/04/2024 - 09:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Meksiko: Invasi Rusia ke Ukraina tidak Bisa Diterima

ADVERTISEMENTS

Presiden Meksiko namun menolak memberi sanksi ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

MEXICO CITY — Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan negaranya tidak menerima invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah pidato yang disiarkan melalui video sebagai bentuk dukungan pada korban-korban perang di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Saya tidak menerima invasi Rusia ke Ukraina, kami telah menderita karena invasi,” kata Lopez Obrador yang menyinggung invasi Spanyol, Prancis dan Amerika Serikat (AS) ke negara Amerika Latin itu, Ahad (10/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Indonesia Peringatkan WNI di Timteng untuk Meningkatkan Kewaspadaan

“Kami memilih solusi damai untuk konflik,” katanya.

Pada awal pekan ini Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengundang Lopez Obrador ke sebuah acara yang digelar bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Kegiatan itu penggalangan dana untuk pengungsi Ukraina di dalam maupun luar negeri.  

Lopez Obrador tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut tapi ia berjanji merilis sebuah video “untuk mengecam invasi.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rudal Iran Lintasi Al-Aqsa, Capai Target Militer di Israel

Presiden Meksiko tersebut mencoba tetap netral dalam konflik tersebut dan menolak memberlakukan sanksi pada Rusia.

Sementara pemerintahnya mendukung Rusia menarik pasukannya dari Ukraina dalam pemungutan suara di PBB. Meksiko abstain dalam pemungutan suara mengenai mundurnya Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia di PBB, dilansir dari Reuters.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi