Jumat, 26/04/2024 - 06:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Environmental Working Group Bocorkan Sayur-Buah yang Paling Tinggi Kandungan Pestisidanya

ADVERTISEMENTS

Environmental Working Group merilis daftar sayur-buah tertinggi kadar pestisidanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — The Environmental Working Group belum lama ini merilis 2022 Shopper’s Guide to Pesticides in Produce. Laporan tersebut memuat gambaran substansial tentang tingkat kandungan pestisida dalam sayuran dan buah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Di daftar teratas, secara berurutan ada stroberi dan bayam. Berikutnya, kangkung, dan sawi. Lalu, ada buah nektarin, apel, anggur, paprika, ceri, buah persik, pir, seledri, dan tomat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kemenag Aceh Target Keluarkan 6.000 Sertifikat Produk Halal Tahun Ini

Sejak 2004, Environmental Working Group membuat laporan yang menggunakan data dari Departemen Pertanian AS untuk mengurutkan 46 sayur dan buah yang diuji setelah dicuci, dikupas, atau digosok sesuai keinginan konsumen. Daftar tersebut merupakan makanan yang paling banyak dan paling sedikit terkontaminasi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh Pantau Stok dan Harga Pangan di Pasar Al Mahirah dan Lambaro

Lalu, banyak dari kategori, sebelumnya sejumlah sayuran dan buah dinyatakan positif menggunakan berbagai pestisida, termasuk insektisida dan fungisida. Misalnya, ditemukan bahwa lebih dari 90 persen sampel stroberi, apel, ceri, bayam, nektarin, dan anggur diuji positif mengandung residu lebih dari satu pestisida.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi