Jelang Penghentian Siaran Analog, Masyarakat Diimbau Segera Beli STB

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

STB Gratis Hanya untuk Masyarakat Tidak Mampu

ADVERTISEMENTS

JAKARTA–Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan perangkat Set Top Box (STB) atau televisi yang mendukung siaran digital mulai saat ini. Ini karena pelaksanaan penghentian siaran analog (Analog Switch Off) dan migrasi ke siaran digital semakin dekat yakni keseluruhan pada 2 November 2022 mendatang.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail meminta masyarakat memeriksa perangkat televisinya telah mendukung siaran digital atau tidak. Jika tidak, perangkat TVnya belum dapat menangkap siaran digital, maka bisa dilengkapi dengan perangkat STB.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Karena ketersediaan ini makin hari makin dekat, kami takut rush, jadi tidak ada barangnya. Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat untuk sejak sekarang membeli perangkat STBnya,\” kata Ismail dalam konferensi persnya usai rapat dengan lembaga penyiaran, Selasa (12/4).

ADVERTISEMENTS


Kementerian Kominfo telah mencanangkan tiga tahapan ASO diantaranya tahap pertama tanggal 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga 2 November 2022. Namun demikian, masyarakat sudah bisa memulai untuk bermigrasi ke siaran digital tanpa perlu menunggu tenggat waktu tahapan wilayahnya.

ADVERTISEMENTS


Sebab, kata Ismail, saat ini hampir di seluruh wilayah Indonesia lembaga penyiaran sudah bersiaran menggunakan siaran digital.”Jadi tidak perlu menunggu sampai pelaksanaan analog di switch off atau dimatikan, saat ini juga silakan dicoba, karena siarannya jauh lebih berkualitas,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Ismail khawatir, jika masyarakat baru membeli STB menjelang detik-detik penghentian siaran analog,  maka jumlah kebutuhan STB di masyarakat meningkat drastis dan mengakibatkan kelangkaan. Pemerintah tidak ingin proses migrasi siaran digital ini menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

ADVETISEMENTS


Namun demikian, ia memastikan jumlah produksi STB sudah banyak dan mengantisipasi kebutuhan seluruh pengguna televisi di seluruh Indonesia.


“Saat ini produksi cukup banyak dan juga sudah cukup besarlah, kami dapatkan laporan dari rara produsen set top box nasional, insyaallah mencukupi. Yang penting jangan menuju pada titik yang bersamaan. Makanya sejak sekarang silahkan dibeli perangkatnya,” katanya.


Ia mengatakan, perangkat STB bisa dibeli di toko elektronik secara offline maupun daring. Selain itu, perangkat televisi yang dijual saat ini juga hanya TV yang bisa menangkap siaran digital.”Jadi kalau beli TV baru sekarang di lapangan di toko elektronik dan sebagainya pastikan TV-nya yang sudah bisa menangkap siaran digital dan untuk menjaga itu juga dilakukan secara online, pembelian STB ini tidak hanya ada secara offline di toko-toko elektronik, tapi juga bisa dipesan secara online,” kata Ismail.


Pembagian STB gratis hanya untuk masyarakat tidak mampu. Jumlahnya juga sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial. “STB yang gratis itu sebenarnya sangat kecil dari yang dibutuhkan masyarakat, karena yang akan di tanggung itu hanya masyarakat tidak mampu, kami sudah mendapatkan datanya dari Kementerian Sosial itu jumlahnya maksimum 6,7 juta kepala keluarga,” katanya.


Diperkirakan ada 40 juta kebutuhan dari televisi yang digunakan oleh masyarakat. Karena itu, jika seluruh masyarakat membeli STB secara bersamaan, maka dikhawatirkan akan berpengaruh pada ketersediaan STB secara langsung. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan mulai sekarang. Ismail menyebut, harga STB saat ini juga sudah kompetitif.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version