Kamis, 25/04/2024 - 09:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Inflasi AS Capai 8,5 Persen, Fed: Inflasi Inti Lebih Moderat

ADVERTISEMENTS

Kenaikan inflasi memperkuat langkah The Fed untuk kembali menaikan suku bunga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Harga konsumen bulanan AS naik paling tinggi dalam 16,5 tahun terakhir pada Maret 2022. Laporan Consumer Price Index (CPI) AS mencatat inflasi sebesar 8,5 persen (yoy) pada Maret 2022, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 7,9 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hal ini masih disebabkan ketegangan politik akibat konflik Rusia-Ukraina yang mendorong biaya bahan bakar gasolin ke rekor tertinggi. Kenaikan inflasi memperkuat langkah untuk kembali menaikan suku bunga acuan bank sentral Federal Reserve sebesar 50 basis poin bulan depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Laporan CPI dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Selasa (12/4/2022) menyatakan inflasi memuncak secara tahunan pada laju tercepatnya sejak akhir tahun 1981. Tekanan inflasi secara bulanan berkurang karena sejumlah harga dalam komponen inflasi inti turun paling dalam dalam dua tahun.

ADVERTISEMENTS

Anggota Dewan Gubernur The Fed, Lael Brainard, menyoroti sedikit penurunan dalam inflasi bulanan sebagai berita baik bagi pembuat kebijakan ekonomi. Ia mengakui inflasi tinggi berdampak signifikan pada rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sektor Migas Moncer, Rukun Raharja Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 41 Persen

Ia menekankan inflasi inti tanpa harga pangan dan bahan bakar sedikit lebih rendah setiap bulannya. Harga barang melambat didorong oleh penurunan harga mobil bekas yang lebih besar dari perkiraan.

“Kita sangat menyambut baik moderasi dalam kategori ini, kita akan terus melihat kemungkinan moderasi (penurunan) di bulan-bulan mendatang,” kata Brainard dikutip New York Times, Selasa (12/4/2022).

Indeks harga konsumen melonjak 1,2 persen bulan lalu, kenaikan bulanan terbesar sejak September 2005. Lonjakan harga bensin sebesar 18,3 persen yang terbesar sejak Juni 2009, menyumbang lebih dari setengah kenaikan CPI.

Secara fundamental, data CPI Maret 2022 menunjukkan bahwa harga beberapa barang, termasuk mobil bekas dan pakaian jadi tercatat moderat bahkan cenderung turun. Meski demikian, harga furniture tercatat naik tajam.

Jika harga tidak segera turun, maka akan meningkatkan risiko bahwa inflasi dapat bertahan lama. Biaya layanan termasuk sewa rumah dan biaya perumahan lainnya juga meningkat lebih cepat.

Sementara itu, harga bensin rata-rata melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 4,33 dolar AS per galon pada bulan Maret. Pada Wall Street Journal, Brainard mengatakan bahwa Fed akan terus mengurangi dukungannya untuk ekonomi secara metodis.

Berita Lainnya:
Transportasi Cerdas Wujudkan Transformasi Mobilitas Perkotaan di IKN

Ia juga mengkonfirmasi kemungkinan rencana mengurangi neraca kepemilikan obligasi segera setelah Mei. Kebijakan itu akan memperkuat kenaikan suku bunga dengan mendorong biaya pinjaman lebih tinggi.

Dengan suku bunga yang lebih tinggi dan dukungan yang melambat dari pemerintah, Brainard berharap ada penurunan pada belanja konsumen. “Sisi permintaan kedepan diatur ke moderat,” kata dia.

Inflasi sudah memusingkan sebelum invasi Moskow ke Ukraina, yang mengeluarkan rentetan sanksi, termasuk larangan impor minyak Rusia oleh Amerika Serikat. Sebelum perang, inflasi sejumlah negara maju juga merangkak naik karena gangguan pasokan akibat ketidakmerataan pemulihan ekonomi.

Kini perang Rusia-Ukraina sudah menginjak bulan kedua, lonjakan harga pangan dan energi global tidak terhindarkan. Kedua negara ini merupakan eksportir utama komoditas seperti gandum, minyak bunga matahari, dan energi minyak serta gas. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi