Jumat, 26/04/2024 - 05:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Pastikan Stok Pangan di Sulawesi Tengah Aman

ADVERTISEMENTS

Kawal 12 Bahan Pokok di Sulawesi Tengah, Kementan Turun Langsung

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

PALU — Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Junaidi selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Tengah telah mengunjungi beberapa lokasi pasar dan supermarket untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Palu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kunjungan ini turut didampingi  Satgas Pangan DKP Sulawesi Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sulteng, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Palu, dan Kepala Karantina Pertanian Palu. Untuk meninjau kondisi pasar, Junaidi menyambangi pasar Sentral Kota Masomba, Kota Palu Sulteng.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut Junaidi, dari hasil diskusi dengan para pedagang, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman. “Baik harga dan ketersediaannya masih dalam kendali,” kata Junaiidi melalui keterangan persnya, Selasa (19/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PLN Sediakan 65 Unit SPKLU di Jatim untuk Layani Pemudik


Sejalan  dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta seluruh jajarannya bersama pemerintah daerah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan)  bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan  seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi  turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok. 


Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan  dan jelang Lebaran tahun 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.


Sebagai informasi, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM Adnan menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk Provinsi Gorontalo, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana menjadi penanggung jawab Provinsi Gorontalo.  Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wisesa Putra mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sulawesi Barat.

Berita Lainnya:
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp 60 Juta per Hektare


Saat ini hingga masa libur lebaran nanti  Kementan terus memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di 34 provinsi setiap minggunya.  Dengan program ini akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam  pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan.  Ketersediaan bahan pangan  dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini. 


Sebagai antisipasi lonjakan harga, Kepala Barantan, Bambang mendorong para pihak  untuk menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Sulawesi Tenggara.


GPM bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga. “Selain itu, melalui GPM, masyarakat juga dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau,” pungkas Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi