Selasa, 23/04/2024 - 16:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menkes: Vaksin Merah Putih Unair Selesai Produksi Pada Agustus-September

ADVERTISEMENTS

Pengembangan vaksin Merah Putih kini masih dalam tahap pengujian fase 2

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Vaksin Merah Putih (VMP) platform Universitas Airlangga Unair-PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia akan selesai diproduksi pada Agustus hingga September. Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih kini masih dalam tahap pengujian fase 2.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Vaksin Merah Putih akan selesai diproduksi antara Agustus sampai September yang bener-bener dilakukan penelitiannya oleh Unair berkerjasama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia,” kata Budi di Jakarta, Selasa (19/4).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Perihal penggunaannya, menurut Budi, Vaksin Merah Putih dapat diberikan dalam program vaksinasi booster maupun untuk usia anak yang belum mendapatkan vaksin COVID-19. Namun, juga tak menutup kemungkinan vaksin Merah Putih menjadi vaksin COVID-19 donasi seperti arahan Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENTS


“(Vaksin Merah Putih) Bisa untuk booster bisa untuk anak yang belum mendapatkan vaksin dan rencananya bapak Presiden memberikan arahan (Vaksin Merah Putih) uuntuk donasi di luar negeri,” ujar Budi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menkes Budi: DBD Timbulkan Beban Penyakit yang Tinggi


Vaksin Merah Putih saat ini telah memasuki uji klinis Fase 2 yang dimulai dari awal pengembangan pembuatan bahan baku vaksin (upstream), formulasi vaksin (downstream), hingga proses pengisian ke dalam vial menjadi produk jadi. Uji klinis Fase 2 akan mengikutsertakan 405 subjek manusia yang dibagi menjadi tiga kelompok yang akan mendapatkan vaksin dosis 3 mcg dan 5 mcg serta vaksin kontrol yang akan diberikan dua kali suntikan dengan interval 28 hari.


Uji klinis Fase 3 untuk penentuan jenis sasaran kelompok usia diagendakan bergulir mulai 28 Mei 2022. Menurut Ketua Peneliti vaksin Merah Putih di Universitas Airlangga Surabaya Prof Fedik Abdul Rantam, sejak fase uji praklinis sudah disiapkan untuk anak, remaja, ibu hamil, orang tua.


Fedik mengatakan, pada situasi normal, uji coba vaksin booster dilakukan secara terpisah dengan tahapan uji klinis Fase 3. Tapi dengan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terkait situasi darurat, maka uji coba booster didapat dilakukan secara pararel dengan Fase 3.


“Misalnya vaksin A dipakai booster, itu ada penelitian sendiri. Tapi karena darurat, kadang dibolehkan saja,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Tuban Kembali Diguncang Gempa


Pelaksanaan uji coba dosis booster pada vaksin Merah Putih, menurut Fedik, akan menggunakan metode homolog. Platform vaksin yang digunakan tetap sama dengan dosis lengkap primer agar hasilnya lebih optimal.


“Kalau booster heterolog (berbeda platform) akan memulai dari ulang lagi, sebab sel memori akan mengenal virus dari awal lagi,” ujar Fendik.


Sementara itu, jika susunan proteinnya sama, hasilnya pasti ada memori dan lebih cepat bereaksi pada virus. Jika seluruh rangkaian uji klinis Fase 2 dan 3 berjalan lancar, BPOM RI menargetkan vaksin Merah Putih memperoleh Izin Edar Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) pada Agustus 2022 dan siap digunakan masyarakat.


Vaksin Merah Putih berbasis inactivated virus ciptaan Unair tersebut memiliki efikasi 98 persen pada uji praklinis terhadap makaka. Uji klinis fase I yang dilakukan kepada 90 relawan juga menunjukkan hasil yang baik. Saat ini VMP platform Unair juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi