Rabu, 24/04/2024 - 10:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia tak Percaya Negosiator Perundingan Damai Ukraina

ADVERTISEMENTS

Mengomentari situasi terkini soal perundingan damai Rusia-Ukraina di saluran TV Rossiya 24 yang dikelola pemerintah Rusia, Zakharova mengatakan prinsip “percaya tetapi lakukan verifikasi” tidak lagi berlaku untuk perundingan tersebut karena diperlukan untuk memverifikasi setiap saat ketika berurusan dengan negosiator Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Ini bukan lagi ‘percaya dan verifikasi’, ini hanya ‘verifikasi’ di sini karena sudah lama tidak ada kepercayaan pada orang-orang ini,” kata juru bicara itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Belanda Sediakan Rp3,4 Triliun untuk Dukung Pertahanan Udara Ukraina


Pada saat yang sama, dia mengatakan Rusia siap bila Ukraina berperilaku tidak konsisten selama negosiasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Zakharova mencatat bahwa pendekatan Kyiv untuk perundingan dengan Rusia dirancang dengan cara yang sama seperti untuk implementasi perjanjian Minsk.

ADVERTISEMENTS


“Skema klasik, yang mengatakan bahwa rezim tidak independen, itu dikendalikan. Dan kedua, negosiasi digunakan sebagai pengalih perhatian,” sebut dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rusia Tuduh Ukraina Sering Tembak Fasilitas dan Staf Medis


Setidaknya 2.072 warga sipil telah tewas dan 2.818 terluka di Ukraina sejauh ini dalam perang, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.


Lebih dari 4,9 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan lebih dari 7 juta lebih mengungsi, kata badan pengungsi PBB.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi