Kamis, 25/04/2024 - 06:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Sebut Klaim Kemenangan Rusia di Mariupol Disinformasi

ADVERTISEMENTS

Putin mengklaim bahwa pasukan Rusia telah memenangkan pertempuran di Mariupol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) meragukan klaim Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kemenangan pasukannya di Mariupol, Ukraina. Washington menilai klaim tersebut merupakan disinformasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kami memahami bahwa pasukan Ukraina terus bertahan dan ada banyak alasan untuk percaya bahwa pertunjukan Presiden Putin dan menteri pertahanannya untuk media yang kami lihat dalam beberapa jam terakhir lebih banyak disinformasi dari buku pedoman mereka yang sudah usang,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Kamis (21/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Putin, pada Kamis lalu, mengklaim bahwa pasukan Rusia telah memenangkan pertempuran di Mariupol. Kota pelabuhan tersebut telah berada di bawah pengepungan Rusia selama berminggu-minggu. Karena telah memenangkan pertempuran, Putin membatalkan operasi untuk menyerbu pabrik baja Azovstal.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rusia akan Luncurkan Roket Angara untuk Pertama Kalinya dari Vostochny Cosmodrome


Pabrik tersebut merupakan benteng pasukan Ukraina di Mariupol. “Dalam hal ini, kami perlu memikirkan, maksud saya, kami selalu perlu memikirkannya, tapi khususnya dalam kasus ini, kami perlu berpikir tentang melindungi nyawa serta kesehatan prajurit dan perwira kami. Tidak ada alasan untuk menembus jalur bawah tanah ini dan di bawah fasilitas industri ini,” kata Putin saat membatalkan operasi penyerbuan pabrik baja Azovstal, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kendati demikian, Putin memerintahkan agar pabrik itu diblokir secara ketat. Setelah itu pasukan Ukraina akan diminta menyerah dan meletakkan senjata mereka dengan imbalan pengampunan atau amnesti. Sebelum ada perintah pembatalan penyerbuan, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, pasukan negaranya diperkirakan hanya membutuhkan waktu tiga atau empat hari lagi untuk merebut kendali atas pabrik baja Azovstal.

Berita Lainnya:
AS Bantah Tudingan Rusia Terkait Teror Moskow


Sebelumnya Pemerintah Ukraina mengatakan siap mengadakan negosiasi “putaran khusus” dengan Rusia di Mariupol. “Ya. Tanpa syarat apa pun. Kami siap mengadakan ‘putaran khusus negosiasi” tepat di Mariupol,” kata penasihat presiden Ukraina yang juga berperan sebagai negosiator, Mykhailo Podolyak, lewat akun Twitter-nya, Rabu (20/4/2022).


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi