Rabu, 24/04/2024 - 19:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Wapres: Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 41 Persen, Naik Hingga Rp 27 Triliun

ADVERTISEMENTS

Potensi besar uang elektronik, turut menjadi faktor pendorong pemulihan ekonomi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan penggunaan uang elektronik terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Berdasarkan catatan Bank Indonesia hingga Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 41,35 persen secara tahunan yakni mencapai Rp27,1 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Angka ini diperkirakan masih akan terus naik sejalan dengan meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat terhadap uang elektronik,” ujar Wapres saat menghadiri Peringatan Milad ke-2 LinkAja Syariah, Jumat (22/4).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut Wapres, bertumbuhnya penggunaan uang elektronik didorong oleh berbagai faktor yakni perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat untuk bertransaksi yang lebih praktis, aman, nyaman, dan cepat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Astra Infra Berlakukan Diskon Tarif di Tiga Ruas Tol yang Dikelolanya


Terlebih, kata Wapres, sejak merebaknya pandemi Covid-19.”Pandemi telah melahirkan cara-cara baru dalam bertransaksi, penerimaan atas uang elektronik semakin baik,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Wapres mengatakan, popularitas uang elektronik kian meluas dari fungsi yang semula terbatas pada kebutuhan membayar tol non-tunai, kini sebagai alat pembayaran berbagai kebutuhan masyarakat. Mulai dari pembayaran tagihan, pajak dan retribusi, transportasi publik, belanja daring, investasi hingga penyaluran dana sosial.


“Potensi besar ekonomi digital, termasuk uang elektronik, turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. Selain itu, kata Wapres, teknologi digital memberi dampak positif dalam mempercepat pengembangan sektor-sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Berita Lainnya:
Dirjen Navigasi Penerbangan Pantau Festival Balon Udara Wonosobo


Wapres pun secara khusus menyampaikan apresiasi kepada layanan LinkAja Syariah yang juga berperan dalam menumbuhkan literasi dan inklusi keuangan syariah.


Dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat, menjadi daya ungkit terhadap perluasan pangsa pasar keuangan syariah.


“Pangsa pasar keuangan syariah saat ini masih terbilang rendah yakni sekitar 10 persen dari total pangsa pasar nasional,” ujarnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi