Kamis, 25/04/2024 - 13:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Soal Polemik BPA Galon Isi Ulang, Ini Saran Mafindo untuk Masyarakat     

ADVERTISEMENTS

Mafindo meminta masyarakat untuk mawas terkait polemik kandungan BPA galon isi ulang

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA— Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melihat kemungkinan adanya unsur persaingan usaha terkait isu Bisfenol A (BPA). Namun demikian, Mafindo juga berharap unsur kesehatan pangan tetap harus menjadi perhatian bersama. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Presidium Mafindo Bidang Cek Fakta, Eko Juniarto, mengungkapkan pihaknya tidak pernah mengatakan isu hoaks terkait isu BPA galon guna ulang ini tidak benar.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


”Saya tidak menutup mata memang adanya kemungkinan persaingan bisnis atau usaha terkait isu BPA ini. Tapi, saya bukan ahli persaingan bisnis. Saya cuma orang yang mengerti apa itu metodologi sains,” ujar Eko Juniarto, Sabtu (23/4/2022) dalam keterangan tertulisnya. 

ADVERTISEMENTS


Dia menyoroti isu BPA karena membaca adanya temuan baru BPOM yang mengatakan bahwa pada uji post-market 2021-2022.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mafindo juga mengutip apa yang disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang bahwa hasil uji migrasi BPA menunjukkan sebanyak 33 persen sampel pada sarana distribusi dan peredaran, serta 24 persen sampel pada sarana produksi berada pada rentang batas migrasi BPA 0,05 mg/kg yang ditetapkan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) dan 0,6 mg/kg berdasarkan ketentuan di Indonesia.  

Berita Lainnya:
Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara


Kan memang masih dievaluasi oleh BPOM. Mafindo masih menunggu hasil evaluasi dari BPOM. Namun, kalau melihat standar yang berlaku di Eropa dan Kanada, sepertinya akan disesuaikan ambang batas amannya,” jelas Eko Juniarto. 


Sebelumnya, dari sisi ilmiah, pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin, sudah menjelaskan bahwa Polikarbonat (PC) itu merupakan bahan plastik yang aman.  


Menurutnya, antara BPA dan PC itu dua hal yang berbeda. Banyak orang salah mengartikan antara bahan kemasan plastik polikarbonat dan BPA sebagai prekursor pembuatnya. 

Berita Lainnya:
Ada Demo soal PHPU Pilpres, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan Monas Hingga Merdeka Barat Hari Ini


Dia mengatakan beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya yaitu Polikarbonatnya yang aman jika digunakan menjadi kemasan pangan. 


Menurutnya, BPA itu memang ada dalam proses untuk pembuatan plastik PC. Dia mengibaratkannya seperti garam NaCl (Natrium Chloride), dimana masyarakat bukan mau menggunakan Klor yang menjadi bahan pembentuk garam itu, tapi yang digunakan adalah NaCl yang tidak berbahaya jika dikonsumsi. 


”Jadi dalam memahami ini, masyarakat harus pandai mengerti agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan,” kata Zainal. 


Dia juga berharap berita-berita yang terkait BPA galon guna ulang harus dijelaskan secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang bisa menyesatkan. 


“Harus dengan data ilmiah sehingga masyarakat kita akan memahami dan bisa mengambil keputusan sendiri,” kata Zainal.     

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi