Kamis, 25/04/2024 - 03:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BNI Batal Lakukan Rights Issue di Tahun Ini

ADVERTISEMENTS

Pembatalan rights issue lantaran pertumbuhan laba BNI menunjukkan tren positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan bahwa rights issue di tahun 2022 batal dilakukan. Pembatalan tersebut lantaran pertumbuhan laba perseroan menunjukkan tren yang positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Artinya penambahan modal secara organik dari profitabilitas ini sangat bisa diharapkan dari tahun-tahun serta kuartal-kuartal yang akan ke depan, sehingga kami rasa kami tidak lagi memerlukan rights issue,” kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam Public Expose Kuartal I 2022 di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dengan demikian, ia menyebutkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait mengenai pembatalan rencana rights issue di tahun ini. Pada Maret 2022, rasio kecukupan modal inti BNI mencapai 17,3 persen, jauh di atas ketentuan regulator.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertamina Tambah Jam Operasional SPBU Selama Arus Mudik


Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) pun tercatat berada pada posisi 19,3 persen atau naik 120 basis poin pada triwulan I. Selain itu, Novita menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Jadi kami melihat bahwa dengan kondisi permodalan BNI yang sampai dengan Maret 2022 ini sudah cukup baik dan mampu mengantisipasi pertumbuhan BNI di masa yang akan datang. Kami tidak akan melakukan rights issue lagi,” tegasnya.


Dalam masa pemulihan ekonomi awal tahun ini BNI, kata dia, memperkuat posisi permodalan dan likuiditas agar menjadi pondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja sekaligus menopang pertumbuhan bisnis lebih positif.

Berita Lainnya:
Penggunaan SPKLU di Rest Area JTTS Naik 50 Persen


Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) masih mendominasi dan terus meningkat menjadi 69,2 persen dari periode sama tahun lalu 67,9 persen.


Menurut dia, pertumbuhan dana murah mendorong perbaikan Cost of Fund dari 1,74 persen pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46 persen pada kuartal pertama 2022. Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka, yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio yang berada pada 85,02 persen.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi