Jumat, 19/04/2024 - 16:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Segera Putuskan Kirimkan Senjata Berat ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

Jerman akan segera memutuskan apakah mengirimkan 100 kendaraan tempur ke Ukraina

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

BERLIN — Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan negaranya akan segera memutuskan apakah mengirimkan 100 kendaraan tempur Marder lama ke Ukraina. Bila pemerintah memutuskan mengirimkannya maka akan menjadi pengiriman senjata pertama Jerman ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada Senin (25/4/2022) sumber mengatakan perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall meminta persetujuan pemerintah untuk mengekspor kendaraan infrantri itu ke Ukraina. Kendaraan itu dimaksudkan untuk diletakan di gudang sebelum dikirimkan.

ADVERTISEMENTS

Langkah Rheinmetall memaksa Kanselir Olaf Scholz untuk menegaskan posisinya apakah persenjataan berat dapat dikirimkan langsung dari Jerman ke Ukraina. Sebab kesepakatan Marder memerlukan persetujuan dari dewan keamanan nasional yang dipimpin Scholz.

Berita Lainnya:
WHO: 9.000 Pasien Membutuhkan Evakuasi Darurat dari Gaza

Juru bicara Rheinmetall menolak memberikan komentar. Scholz semakin ditekan baik dari dalam maupun luar negeri karena enggan mengirimkan persenjataan berat ke Ukraina seperti tank dan howitzers untuk membantu melawan balik serangan Rusia.

Juru bicara pemerintah Jerman tidak menyebutkan tanggal kapan keputusan mengenai kesepakatan Marder akan diambil. Pekan lalu Menteri Pertahanan Christine Lambrecht menulis surat ke koalisi yang berkuasa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“(Permintaan ekspor ke Ukraina) akan diperiksa dengan prioritas mutlak. Setelah koordinasi di kabinet, permintaan itu akan diputuskan pada hari yang sama sebagai aturan umum,” katanya dalam surat tersebut.

Berita Lainnya:
Erdogan: Netanyahu Biang Kerok Utama Ketegangan di Timur Tengah 

Dalam kunjungan pertama sejak invasi Rusia satu bulan yang lalu. Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS berjanji mengirimkan bantuan tambahan ke Kiev termasuk persenjataan canggih.

Ukraina meminta bantuan persenjataan berat setelah Moskow memusatkan serangannya ke wilayah Donbas, daerah yang dinilai cocok untuk pertempuran tank dibandingkan daerah sekitar Kiev. Di mana sebagian besar pertempuran terjadi. Rusia menyebut invasi ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus.”

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi