Rabu, 07/06/2023 - 03:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

WHO: Kasus Salmonella yang Terkait dengan Cokelat Kinder Capai 151

Sebanyak 89 persen kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

 JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (27/4/2022) mengatakan, ada 151 kasus salmonella yang terkait dengan produk cokelat Kinder di setidaknya 11 negara. WHO mengatakan, bakteri dengan struktur genetik yang sama dengan salmonella, yang menginfeksi tubuh manusia terdeteksi di beberapa kapal tanker yang mengandung bahan baku di pabrik Kinder di Arlon, Belgia pada Desember 2021 dan Januari tahun ini.


Pada 25 April, 151 kasus salmonella yang diduga terkait dengan produk Kinder terdeteksi di seluruh dunia. Di antaranya 65 kasus di Inggris, 26 kasus di Belgia, 25 kasus di Prancis, 10 kasus di Jerman, 15 kasus di Irlandia, empat kasus di Swedia, dan dua kasus di Belanda. Sementara Luksemburg, Norwegia, Spanyol, dan Amerika Serikat (AS) masing-masing melaporkan satu kasus.

BACAAN LAIN:
Anak Palestina Berusia Tiga Tahun yang Ditembak Tentara Israel Meninggal Dunia


Dilansir Anadolu Agency, Kamis, sebanyak 89 persen kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Pada 21 kasus yang diamati, penderita mengalami gejala parah seperti muntah, mual dan diare berdarah. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa akibat infeksi Salmonella.


Perusahaan cokelat Ferrero, menarik telur cokelat Kinder Surprise dari rak Inggris dan Irlandia pada awal April lalu. Penarikan ini merupakan langkah pencegahan. “Wabah ini ditandai dengan tingginya proporsi anak-anak yang dirawat di rumah sakit, beberapa dengan gejala klinis yang parah seperti diare berdarah,” kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). 

BACAAN LAIN:
PM Kosovo Dukung Tindakan Polisi Terhadap Warga Serbia


Badan kesehatan Uni Eropa bersama dengan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) sedang menyelidiki 151 kasus salmonella yang dikonfirmasi atau kemungkinan kasus terkait. Penarikan produk cokelat telah diluncurkan di beberapa negara, termasuk Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luksemburg, dan Inggris. Rizky Jaramaya

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content