Rabu, 24/04/2024 - 13:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Paxlovid tak Ampuh Cegah Penularan Bagi Orang yang Tinggal Serumah dengan Pasien Covid-19

ADVERTISEMENTS

Tak manjur cegah infeksi, Paxlovid masih ampuh untuk terapi pengobatan Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Obat antivirus paxlovid dari Pfizer dapat digunakan sebagai terapi pengobatan Covid-19. Akan tetapi, obat ini tak bisa digunakan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di dalam lingkup rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hal ini diumumkan oleh Pfizer setelah melakukan uji klinis. Dalam uji klinis tersebut, paxlovid telah dites untuk dua hal, yaitu terkait penggunaan profilaksis setelah orang terpapar virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) dan mengenai seberapa baik obat dapat mencegah infeksi pada orang yang terpapar virus corona.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Warga Jepang Tuntut Pemerintah Terkait Efek Samping Vaksin Covid-19

Uji klinis ini melibatkan hampir 3.000 orang dewasa yang tinggal satu rumah dengan pasien positif Covid-19. Para partisipan lalu diminta untuk menjalani tes Covid-19.

ADVERTISEMENTS


Para partisipan yang mendapatkan hasil negatif dan tidak menunjukan gejala dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberikan paxlovid dan kelompok kedua diberikan plasebo. Mereka diminta untuk mengonsumsi paxlovid atau plasebo yang mereka dapatkan sebanyak dua kali sehari selama lima hingga 10 hari.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi paxlovid selama lima hari memiliki risiko terinfeksi 32 persen lebih rendah dibandingkan partisipan yang mengonsumsi plasebo. Sedangkan partisipan yang mengonsumsi paxlovid selama 10 hari memiliki penurunan risiko sebesar 37 persen.

Berita Lainnya:
IDI Bagikan Tips Jaga Kesehatan Selama Musim Pancaroba dan Mudik Lebaran

Tim peneliti menilai penggunaan paxlovid tampak menurunkan risiko infeksi setelah seseorang terpapar virus corona. Akan tetapi, penurunan risiko ini tampak tidak signifikan secara statistik.

“Sulit untuk menggunakan molekul antivirus kecil untuk profilaksis sebenarnya karena biologi untuk mengobati infeksi berbeda dengan biologi untuk mencegah infeksi,” jelas Direktur Center for Virology and Vaccine Research di Beth Israel Deaconess Medical Center Daniel Barouch MD, seperti dilansir WebMD, Kamis (5/5/2022).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi