Sabtu, 20/04/2024 - 04:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Polisi Israel Berjaga di Kompleks Al Aqsa

ADVERTISEMENTS

Polisi Israel memastikan keamanan kunjungan Yahudi di Al Aqsa

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

YERUSALEM — Polisi Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mengusir pengunjuk rasa Palestina pada Kamis (5/5). Polisi Israel kembali berjaga setelah umat Yahudi kembali diizinkan mengakses situs suci mereka usai Ramadhan dan Idul Fitri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Saat kunjungan dilanjutkan, puluhan warga Palestina berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi menembakkan peluru berlapis karet ke lapangan terbuka, saat beberapa warga Palestina berlindung di dalam Masjid Al-Aqsa. Polisi mengatakan, mereka menanggapi puluhan orang yang meneriakkan hasutan dan melemparkan batu.

ADVERTISEMENTS

Namun tidak seperti dalam konfrontasi sebelumnya, seorang warga Palestina mengatakan awalnya tidak ada tanda-tanda pelemparan batu. Beberapa dari mereka yang berlindung di dalam Masjid Al-Aqsa mulai melempari batu ketika polisi mulai memasuki bangunan masjid.

Berita Lainnya:
Serikat Pekerja Vietnam Tuntut Kenaikan Tunjangan Melahirkan

Kunjungan oleh sebagian besar Yahudi nasionalis dan religius dilanjutkan pada Kamis, setelah dihentikan selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan dan liburan Idul Fitri. Kunjungan tersebut juga merupakan Hari Kemerdekaan Israel.

Dalam beberapa hari terakhir kelompok-kelompok pinggiran telah meminta umat Yahudi untuk merayakannya dengan mengibarkan bendera Israel di kompleks Al-Aqsa.  Seruan itu diedarkan secara luas oleh warga Palestina di media sosial, bersama dengan seruan untuk menghadapi mereka yang akan mengibarkan bendera Israel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Seorang pejabat senior Palestina yang berfungsi sebagai penghubung utama antara Otoritas Palestina dan Israel,

Hussein al-Sheikh, mengatakan, mengibarkan bendera akan menunjukkan “pengabaian yang keterlaluan” terhadap perasaan warga Palestina. Pengibaran tersebut juga menandai “kelanjutan kampanye rasis ekstremis”.

Di bawah pengaturan informal yang dikenal sebagai status quo, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, tetapi boleh beribadah.  Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah mengunjungi kompleks Al-Aqsa dalam jumlah yang terus meningkat dengan pengawalan polisi. Mereka diam-diam berdoa di kompleks Al-Aqsa, sehingga membuat orang-orang Palestina geram. Termasuk Yordania, yang merupakan penjaga Al-Aqsa. Warga Palestina telah lama khawatir bahwa Israel berencana untuk mengambil alih komplek Al-Aqsa atau membaginya.

Berita Lainnya:
Laporan: Serangan Drone Israel Tumbang oleh Pertahanan Iran

Israel berkomitmen untuk mempertahankan status quo. Mereka justru menuduh kelompok Hamas menghasut kekerasan. Hamas mengatakan, Israel telah bermain dengan api dan menyeret kompleks Al-Aqsa ke dalam eskalasi. Bentrokan di dalam dan sekitar Al-Aqsa tahun lalu memicu perang 11 hari antara Israel dan Hamas di Gaza. Perang ini menewaskan ratusan warga Palestina.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi