Jumat, 26/04/2024 - 05:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Posisi Tidur Terbaik Bagi Penderita Hipertensi

ADVERTISEMENTS

Posisi tidur tertentu dapat memiliki pengaruh besar hipertensi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi salah satu faktor risiko terpenting terkait penyakit kardiovaskular. Jika tekanan darah terlalu tinggi, maka dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan sejumlah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ternyata, posisi tidur tertentu dapat memiliki pengaruh besar pada pembacaan tekanan darah. Saat tidur, sleep apnea memicu otak untuk memompa lebih banyak darah ke area utama, otak dan jantung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pawai Takbir Idul Fitri di Aceh Berlangsung Meriah


Kondisi ini memberi tekanan tambahan pada dinding arteri dan meningkatkan tekanan darah lebih tinggi daripada jika bernapas normal saat tidur. Penurunan mendadak kadar oksigen darah yang terjadi selama sleep apnea meningkatkan tekanan darah dan membebani sistem kardiovaskular.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, mengalami apnea tidur obstruktif meningkatkan risiko seseorang mengalami komplikasi hipertensi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan banyak gangguan pernapasan saat tidur,” jelas situs Sleep Foundation, seperti dilansir Express.co.uk, Jumat (6/5/2022).

Berita Lainnya:
Pawai Mobil Hias dan “Khanduri Peutamat Daroih” Semarakkan Aceh Ramadhan Festival

Situs kesehatan itu menjelaskan ada dua jenis apnea tidur, yakni apnea tidur obstruktif (OSA) dan apnea tidur sentral (CSA). OSA ditandai dengan kondisi kolaps saluran napas yang menghalangi aliran udara ke paru-paru. Hal ini sering menyebabkan mendengkur dan terengah-engah saat tidur.

Pada CSA, gangguan pernapasan terjadi karena kurangnya komunikasi antara otak dan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan. Medicover Hospital menyatakan kebanyakan orang dewasa tidak menyadari pengaruh posisi tidur pada efek kesehatan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi