Sabtu, 20/04/2024 - 22:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kasus Hepatitis Akut, Perlukah Tunda Pembelajaran Tatap Muka?

ADVERTISEMENTS

Sampai saat ini belum ada rekomendasi untuk menunda PTM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Kasus hepatitis akut misterius terhadap anak-anak masih menjadi perbincangan di tengah pandemi Covid-19 yang belum pulih sepenuhnya. Ini membuat sebagian besar orang khawatir karena masih dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim mengatakan, sampai saat ini belum ada rekomendasi untuk menunda PTM.

ADVERTISEMENTS

“Kita masih melihat perkembangan selanjutnya,” kata Muzal dalam siaran langsung di akun Instagram IDAI, Ahad (8/5/2022).

Berita Lainnya:
SBY: Mengapa Pak Prabowo Menang? Karena Rakyat Menghendaki

Meskipun belum mengeluarkan rekomendasi penundaan PTM, dari IDAI sudah membuat protokol. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga sudah membuat alur-alur tingkat kesehatan pertama.

Sejauh ini, penyebab hepatitis akut diduga ada dua, yaitu lewat oral seperti saluran cerna dan droplet. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga dan melindungi diri dari dua dugaan penyebab hepatitis tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk penyebab lewat oral bisa menjaganya dengan mencuci tangan, menjaga kebersihan air dan makanan, tidak menggunakan peralatan makan yang sama, khususnya dengan orang yang dicurigai terkena gejala hepatitis.

Berita Lainnya:
Presiden Jokowi Sebut Jumlah Pemudik Tahun Ini Capai 190 Juta Orang

“Sementara untuk penyebab dugaan droplet, melanjutkan saja dari protokol pencegahan Covid-19. Memakai masker dan menjaga jarak,” jelas Muzal.

Muzal juga mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi, minum yang cukup, istirahat, dan olahraga.

“Kita tidak perlu khawatir, jaga kondisi kesehatan yang jelas dan tetap mematuhi aturan prosedur kesehatan Covid-19. Insya Allah dicegah dari masalah-masalah kesehatan, termasuk yang dihebohkan saat ini,” kata Muzal.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi