Jumat, 19/04/2024 - 23:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Buya Mahyeldi Siapkan Substitusi

ADVERTISEMENTS

Pemprov Sumbar menyiapkan pupuk batubara disamping pupuk organik

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

LIMA PULUH KOTA — Menanggapi kerapnya keluhan petani akan sulitnya memperoleh pupuk subsidi, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kini tengah menyiapkan pupuk batubara disamping pupuk organik sebagai alternatif substitusi bagi kelompok-kelompok pertanian di Sumbar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Disampaikan Gubernur, Buya Mahyeldi pada kunjunganya ke beberapa titik sentra perkebunan jeruk di Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Ahad (8/5/2022), keluhan petani mengenai pupuk disebabkan oleh jumlah persediaan pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan petani, serta kendala distribusi yang menyebabkan kedatangan suplai ke berbagai daerah tidak tepat waktu.

ADVERTISEMENTS


Buya Mahyeldi menjelaskan, sebagai solusi alternatif solusi bagi persoalan petani tersebut, Pemprov Sumbar mengarahkan petani untuk melakukan substitusi pupuk subsidi dengan kompos dan pupuk kandang melalui pertanian terintegrasi, maupun dengan pupuk batubara yang kini tengah disiapkan pemerintah.

Berita Lainnya:
Hattrick! Pertamina Tahan Harga BBM Tiga Bulan Berturut-turut


“Mau tidak mau harus kita arahkan kesana, mensubstitusi dengan pupuk kandang maupun pupuk organik. Sekarang sedang kita rancang juga pupuk batubara yang lebih murah serta mampu mereduksi penggunaan pestisida,” ujar Buya menjelaskan, seperti dalam siaran persnya.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Buya juga mendorong petani untuk menggerakkan pertanian terintegrasi. Misalnya melakukan aktivitas pertanian secara simultan dengan peternakan. Menurutnya, melalui langkah tersebut petani dapat beralih, sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk kimia. Limbah pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak, kemudian ternak menghasilkan pupuk organik untuk aktivitas pertanian dan perkebunan.

Berita Lainnya:
Pupuk Indonesia Tegaskan Proses Distribusi yang Lebih Adil dan Transparan


“Kita perbanyak aktivitas dan produktivitas pertanian, kelompok tani tidak cukup dengan bertanam satu komoditi saja. Variasi kegiatan pertanian harus ditingkatkan, seperti disini, ada jeruk, juga ada gula aren, ada juga ternak untuk menghasilkan pupuk kandang, nanti dagingnya bisa dijual, jadi pendapatan petani semakin meningkat,” lanjutnya lagi.


Sementara itu mendampingi gubernur, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin turut menyampaikan hal senada perihal pupuk subsidi.


“Ketersediaan pupuk subsidi saat ini memang tidak memadai sesuai kebutuhan, oleh karena kita perlu memberikan alternatif pada petani. Dengan pupuk organik, kita rawat sawah, kebun dan ladang lebih arif dan bijak. tradisional, organik, tapi dikelola secara modern,” pungkasnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi