Sabtu, 20/04/2024 - 01:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Aset Oligarki Rusia Dibidik untuk Restrukturisasi Ukraina

ADVERTISEMENTS

Aset oligarki Rusia bisa dimanfaatkan untuk membangun kembali Ukraina yang hancur

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

KIEV – Ketua Dewan Eropa Charles Michel mengatakan, Uni Eropa harus menyita aset milik para oligarki Rusia yang telah dibekukan. Menurutnya, aset tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun kembali Ukraina yang hancur akibat serangan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami juga telah membekukan aset banyak oligarki. Secara pribadi, saya pikir kami juga harus mencoba menyita aset-aset ini untuk menyediakan sarana serta uang untuk pembangunan kembali negara (Ukraina),” ucap Michel saat berkunjung ke Odessa, Ukraina, Senin (9/5/2022), dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tim Kampanye Biden Tuduh Trump Percikkan Kekerasan Politik 

Pada kesempatan itu, dia turut menyampaikan tentang perlunya melakukan segala upaya untuk menghancurkan “mesin perang” Rusia. Salah satunya adalah dengan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. Terkait hal tersebut, Michel menyinggung keputusan Uni Eropa untuk mengakhiri ketergantungannya pada pasokan gas Rusia. Sebab dengan langkah demikian, perhimpunan Benua Biru tak perlu lagi mengimpor energi dari Moskow.

Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengungkapkan, Uni Eropa bisa mempertimbangkan penggunaan aset oligarki Rusia yang dibekukan dan disita untuk Ukraina. “Saya akan sangat mendukung karena ini penuh dengan logika,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Financial Times.

Berita Lainnya:
China: Resolusi Dewan Keamanan PBB di Jalur Gaza Mengikat Zionis Israel

Menurut Borrell dibutuhkan jumlah uang yang luar biasa untuk membangun kembali Ukraina. Dia berpendapat, metode “kompensasi perang” dari Rusia harus didiskusikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Sejauh ini, agresi Rusia dilaporkan telah membunuh lebih dari 3.300 warga sipil di Ukraina. Jumlah aslinya diperkirakan jauh lebih tinggi. Konflik pun telah menyebabkan lebih dari 5,8 juta warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga. Hal itu menjadi krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi