Selasa, 23/04/2024 - 17:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Presiden Tunisia Tunjuk Anggota Komisi Pemilihan Baru

ADVERTISEMENTS

Presiden Tunisia telah membubarkan parlemen dan mengambil alih kekuasaan kehakiman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TUNIS — Presiden Tunisia Kais Saied menunjuk anggota baru tim komisi pemilihan negara, Senin (9/5/2022) waktu setempat. Komisi tersebut bakal dipimpin oleh farouk Bouasker.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Bulan lalu, presiden memang mengatakan akan mengganti sebagian besar anggota komisi pemilihan. Saied telah membubarkan parlemen dan mengambil alih kekuasaan kehakiman setelah mengambil alih kekuasaan eksekutif musim panas lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Ia mengatakan, bahwa ia bisa memerintah dengan dekrit dalam apa yang dikecam lawan-lawannya sebagai kudeta. Saied menegaskan tindakannya sah dan diperlukan untuk menyelamatkan Tunisia dari krisis. Kini ia sedang menulis ulang konstitusi demokratis yang diperkenalkan setelah revolusi 2011. Ini akan dimasukan memasukkannya ke dalam referendum pada Juli.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hamas: Perundingan Gencatan Senjata Buntu Karena Sikap Israel


Bouasker menjabat sebagai wakil presiden dari badan pemilihan sebelumnya. Aroussi Mansri dan Sami Ben Slama, pejabat di komisi sebelumnya, juga diangkat ke badan baru.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sami Ben Slama telah menyatakan dalam beberapa bulan terakhir dukungannya untuk gerakan Saied. Dia adalah kritikus sengit dari partai Islamis Ennahda, saingan utama Saied.

Berita Lainnya:
Kedubes Iran: Israel Lakukan Pelanggaran Serius


Panel tujuh anggota yang baru mencakup tiga hakim dan seorang spesialis teknologi informasi. Komisi ini dipilih oleh parlemen setelah 2011.


Dalam beberapa bulan terakhir Saied telah menegaskan kembali bahwa komisi itu tidak independen, meskipun ia memenangkan pemilihan presiden pada 2019 di bawah pengawasannya. Ketua komisi yang dibubarkan Nabil Baffoun telah membuat marah Saied dengan mengkritik rencananya untuk mengadakan referendum dan pemilihan parlemen nanti. Menurutnya pemungutan suara seperti itu hanya bisa terjadi dalam kerangka konstitusi yang ada.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi