Jumat, 19/04/2024 - 08:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kadin Berharap Suku Bunga Pinjaman Turun

ADVERTISEMENTS

Bila suku bunga naik, pemulihan kinerja usaha dan ekonomi nasional bisa melambat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap, suku bunga pinjaman bisa turun. Dengan begitu, dapat memacu ekspansi kinerja usaha dan investasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum III Kadin Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta Widjaja Kamdani. Ia menanggapi soal Bank Indonesia (BI) yang diprediksi akan menaikkan suku bunga, karena The Fed telah menaikkan suku bunganya.

ADVERTISEMENTS

“Kalau tidak bisa turun, yang kami inginkan berikutnya adalah agar suku bunga dipertahankan pada level saat ini selama mungkin dan tidak naik,” ujar dia kepada Republika, Rabu (11/5/2022).

Berita Lainnya:
KAI Commuter Imbau Orang Tua Jaga Anak Saat Perjalanan

Hal itu karena, lanjutnya, pada level suku bunga sekarang saja, suku bunga pinjaman riil di Indonesia masih tergolong mahal dan kurang bersaing dibandingkan suku bunga pinjaman riil di berbagai negara tetangga. Selain itu, sambung Shinta, banyak pelaku usaha yang masih mengharapkan adanya relaksasi pembayaran pinjaman. Penyebabnya karena, masih tingginya ketidakpastian kondisi pasar. 

“Karena itu, kami bisa pastikan kalau suku bunga naik, pemulihan kinerja usaha dan ekonomi nasional bisa melambat. Maka, kami harap pemerintah bisa mempertahankan suku bunga saat ini selama mungkin untuk menstimulasi pertumbuhan kinerja usaha dan investasi,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kemenperin Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng akan Dibayar

Dunia usaha, kata dia, berharap pula pemerintah mempertahankan skema-skema pinjaman usaha yang affordable bagi pelaku usaha. Khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan beragam sektor usaha yang kinerjanya belum pulih sepenuhnya dari pandemi. 

Menurutnya, itu penting agar beban kenaikan suku bunga tidak meluas dan membebani pertumbuhan kinerja ekonomi nasional secara absolut. Hanya saja bisa dibatasi pada sektor-sektor usaha yang memang cukup mampu menanggung beban pinjaman lebih tinggi.


“Dengan demikian, tingkat pertumbuhan masih bisa dijaga di level lebih stabil,” kata Shinta.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi