Kamis, 18/04/2024 - 20:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cheong Wa Dae Dibuka untuk Umum Pertama Kali Setelah 74 Tahun

ADVERTISEMENTS

Selama ini, Cheong Wa Dae menjadi lokasi kantor kepresidenan dan kediaman presiden.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 SEOUL — Cheong Wa Dae atau Blue House (Rumah Biru) di Korea Selatan (Korsel) dibuka untuk umum setelah lebih dari tujuh dekade tidak diperuntukkan untuk publik. Selama ini Cheong Wa Dae digunakan untuk kantor kepresidenan dan tempat tinggal presiden.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Blue House yang terletak di kaki gunung dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam 74 tahun pada Selasa (10/5/2022) ketika Yoon Suk-yeol dilantik sebagai presiden menggantikan Moon Jae-in. Yoon berjanji mengembalikan kompleks kepresidenan itu ke publik dan memindahkan kantor kepresidenan ke gedung kementerian pertahanan di Distrik Yongsan.

ADVERTISEMENTS


Cheong Wa Dae telah menjadi lokasi kantor kepresidenan dan kediaman sejak pemerintah Republik Korea didirikan pada 1948. Namun, Presiden Yoon telah berulang kali menyatakan bahwa dia tidak akan pernah pindah ke Cheong Wa Dae. Yoon menyebutnya sebagai simbol warisan kekaisaran Korea.


Acara perayaan pembukaan Cheong Wa Dae dimulai sekitar pukul 11.00 waktu setempat kemarin. Dimeriahkan penampilan paduan suara anak-anak, Seodo Sori (artinya lagu daerah provinsi barat), rombongan nongak (musik, tarian dan ritual tradisional petani) dan band perkusi yang ditampilkan di depan gerbang utama.

Berita Lainnya:
Berkunjung ke Tempat Pengaderan dan Museum PKC


Sekitar 6.500 pengunjung yang telah melakukan reservasi online untuk tur selama dua jam yang dipimpin oleh 74 perwakilan masyarakat itu masuk melalui gerbang utama pada pukul 11.38. “Saya datang ke sini hari ini dengan suami saya, yang membuat reservasi online. Kami datang dari Gwangmyeong, Provinsi Gyeonggi. Kami menunggu di luar gerbang selama sekitar dua jam sebelum masuk, tapi itu pasti sepadan. Saya dipenuhi dengan emosi saat tempat dibuka untuk publik,” kata seorang wanita berusia 50-an yang mengidentifikasi dirinya hanya dengan nama keluarga Kim, dikutip laman Korean Times, Rabu (11/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Terletak di kaki Gunung Bugak di belakang Istana Gyeongbok, istana utama Kerajaan Joseon 1392-1910, kompleks Cheong Wa Dae berisi 61 aset budaya dan situs bersejarah. Mereka termasuk Buddha Batu Duduk di Alas Persegi dari Gyeongju, Kuil Chilgung dan Paviliun Chimnyugak, serta Paviliun Ounjeong.

Berita Lainnya:
Kalah Pemilu Parlemen, Presiden Korsel Berjanji Lebih Dengarkan Masyarakat


Sejarah situs Cheong Wa Dae berasal dari Kerajaan Goryeo 918-1392 ketika digunakan untuk aula istana kerajaan. Selama era Joseon, itu adalah bagian dari taman belakang Istana Gyeongbok. Di bawah pemerintahan kolonial Jepang tahun 1910-45, kediaman resmi gubernur jenderal Jepang terletak di sana, sementara sebagian pekarangan Istana Gyeongbok digunakan untuk pemerintahan kolonial.


Ketika pemerintah Korea Selatan didirikan pada tahun 1948, Presiden Syngman Rhee saat itu mulai menggunakan situs tersebut sebagai kantor kepresidenan dan tempat tinggal. Ia menamakannya “Gyeong Mu Dae.” Kemudian  berganti nama menjadi “Cheong Wa Dae” untuk ubin atap biru yang melambangkan perdamaian pada 1960 setelah pelantikan Presiden Yun Po-sun.


Kunjungan ke Cheong Wa Dae akan tersedia hingga 22 Mei bersama dengan berbagai acara perayaan untuk pembukaan, dan pemerintahan baru belum memutuskan apakah akan melanjutkan pembukaan penuh atau bagaimana memanfaatkan bangunan dan ruang di sana.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi