Jumat, 26/04/2024 - 04:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Penurunan Kasus Covid-19 tak Terjadi di Afrika dan Amerika

ADVERTISEMENTS

Kasus Covid-19 di Amerika naik 14 persen dan 12 persen di Afrika.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kasus baru virus corona yang dilaporkan di seluruh dunia terus menurun kecuali di Amerika dan Afrika. Dalam laporan pandemi mingguan yang dirilis Rabu (11/5/2022) malam, sekitar 3,5 juta kasus baru dan lebih dari 25.000 kematian dilaporkan secara global, yang masing-masing mewakili penurunan 12 persen dan 25 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Tren penurunan infeksi yang dilaporkan dimulai pada Maret, meskipun banyak negara telah menghentikan program pengujian dan pengawasan. Kondisi ini membuat penghitungan kasus yang akurat menjadi sangat sulit.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


WHO mengatakan hanya ada dua wilayah dengan infeksi Covid-19 yang dilaporkan meningkat, Amerika sebesar 14 persen dan Afrika sebesar 12 persen. Kasus tetap stabil di Pasifik Barat dan menurun di tempat lain.

ADVERTISEMENTS


Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan meningkatnya kasus di lebih dari 50 negara menyoroti volatilitas virus korona. Dia mengatakan varian Covid-19, termasuk versi mutasi dari omicron yang sangat menular, mendorong kebangkitan Covid-19 di beberapa negara, termasuk Afrika Selatan yang merupakan negara pertama yang mengidentifikasi omicron pada November.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Cegah Konflik Israel-Iran Meluas, Direktur CIA Turun Tangan Lobi Intelijen Turki Mediasi


Tedros mengatakan tingkat kekebalan populasi yang relatif tinggi mencegah lonjakan rawat inap dan kematian. Namun dia tetap memperingatkan bahwa tidak dijamin untuk tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi rendah. Hanya sekitar 16 persen orang di negara-negara miskin yang telah divaksinasi terhadap Covid-19.


Kantor WHO di Afrika mengatakan pada Kamis (12/5/2022), bahwa kasus di Afrika Selatan telah meningkat empat kali lipat dalam tiga minggu terakhir dan kematian akibat Covid-19 meningkat dua kali lipat. WHO mengatakan bahwa sejauh ini rawat inap hanya sekitar 20 persen dari yang terlihat selama gelombang infeksi terakhir pada Desember.


Badan tersebut mencatat bahwa subvarian omikron yang paling mengkhawatirkan adalah BA.4 dan BA.5. Banyak mutasi dan ketidakpastian tentang cara sub-varian itu dapat memengaruhi kekebalan. Kasus Covid-19 di Namibia dan Eswatini, yang berbatasan dengan Afrika Selatan, juga melaporkan 50 persen lebih banyak kasus dalam dua minggu terakhir.

Berita Lainnya:
Uji Coba Rudal, Korut Kembali Tingkatkan Ketegangan di Semenanjung Korea


“Peningkatan kasus ini merupakan tanda peringatan dini yang kami pantau dengan cermat,” kata kepala kedaruratan WHO Afrika Abdou Salam Gueye.


Laporan WHO mencatat bahwa beberapa lompatan terbesar dalam kasus Covid-19 terlihat di China, yang mengalami kenaikan 145 persen dalam seminggu terakhir. Awal pekan ini, otoritas China menggandakan pembatasan pandemi di Shanghai setelah periode singkat melonggarkan.


Sedangkan Korea Utara mengumumkan wabah virus korona pertama dan memberlakukan penguncian secara nasional pada Kamis. Ukuran wabah itu tidak segera diketahui, tetapi itu bisa memiliki konsekuensi serius karena negara itu memiliki sistem perawatan kesehatan yang buruk dan 26 juta orangnya diyakini sebagian besar tidak divaksinasi. 

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi