Jumat, 19/04/2024 - 22:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Saham GOTO Sentuh Level Terendah, IHSG Hampir Jebol ke Level 6.400

ADVERTISEMENTS

Dalam sepekan saham GOTO dan BUKA telah terpangkas hampir 28 persen

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Jumat (13/5). Pada sesi pertama, IHSG kembali dibuka melemah ke posisi 6.586,77 dan terus turun hampir meninggalkan level 6.500. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Investor asing tercatat masih melakukan aksi jual terhadap saham bank besar seperti BBRI, BBCA dan BMRI. Sedangkan GOTO terus turun hingga mencapai level terendahnya sejak melantai di Bursa Efek Indonesia ke level 194. 

ADVERTISEMENTS


Demikian hal dengan saham BUKA yang kembali terkoreksi di atas 5 persen dan saat ini berada di posisi 274. Dalam sepekan, GOTO dan BUKA telah terpangkas hingga 28 persen. Keduanya juga sering masuk dalam daftar saham top losers. 

Berita Lainnya:
Dirut PT Timah Tegaskan tak Terlibat Kasus Korupsi


Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG masih berpotensi melemah hingga akhir perdagangan hari ini. Pelemahan IHSG sejalan dengan indeks saham utama di Wall Street yang ditutup turun semalam. DJIA memperpanjang rangkaian penurunan menjadi enam hari beruntun. 


 “Aksi jual di picu oleh tekanan inflasi yang belum mereda serta kekhawatiran bahwa pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS (Federal Reserve) mungkin akan di lakuakan secara lebih agresif dari yang diantisipasi investor sehingga berpotensi memperlamabat laju pertumbuhan ekonomi AS,” tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (13/5).  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pengamat Nilai Profesi Ojek Daring Jadi Incaran Pendatang di Jakarta


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun hampir 5 bps menjadi 2,87 persen. Hal ini lantaran investor masih terus mencari rasa aman dan membanjiri pasar obligasi di tengah tekanan jual di pasar saham. 


Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik karena larangan impor minyak mentah asal Rusia oleh Uni Eropa (UE) dinilai akan semakin memperketat pasokan global. OPEC kembali memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2022 selama 2 bulan beruntun sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukrania, lonjakan inflasi dan gelombang penularan virus Covid-19 di Cina. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi