Ancam Mogok Produksi, Partai Garuda Ingatkan Buruh Tetap Taat Hukum

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Aksi demonstrasi buruh yang sebelumnya menggelar May Day Fiesta Sabtu kemarin diharapkan tetap tunduk pada aturan hukum yang berlaku.

ADVERTISEMENTS

Hal ini diingatkan Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi berkenaan dengan ancaman buruh yang akan menggelar aksi lanjutan hingga mogok produksi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Saya ingatkan kawan-kawan buruh, demonstrasi itu ada aturannya, ada batas waktunya. Ketika kalian melanggar, tentu ada konsekuensinya,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/5).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Pada dasarnya, ia menyebut penyampaian pendapat di muka umum dijamin oleh UUD 1945, termasuk demonstrasi oleh para buruh.

ADVERTISEMENTS

Namun dalam UUD 1945 pula, kata dia, kebebasan itu dibatasi karena ada hak dan kebebasan orang lain yang harus dijaga demi tercipta keadilan.

ADVERTISEMENTS

Oleh karenanya, ia mengingatkan agar aksi demonstrasi untuk menuntut hak-hak buruh tidak dibumbui dengan tindakan yang justru merugikan, baik bagi buruh itu sendiri maupun pihak lain.

ADVERTISEMENTS

“Benar kalian (buruh) punya hak, tapi jangan sampai melanggar hukum. Jangan mudah terpengaruh dengan propaganda, kalian harus mampu menilai dengan benar,” tandasnya.

ADVETISEMENTS

Dalam aksi May Day Fiesta yang digelar Sabtu kemarin (14/5), buruh mengancam akan menggelar aksi lebih besar hingga mogok produksi juga 18 tuntutan tidak dipenuhi, di antaranya menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, turunkan harga kebutuhan pokok, hingga tolak upah murah.

“Kami bisa pastikan Partai Buruh, Gerakan Buruh Indonesia akan mengorgasir mogok nasional. Lima juta buruh akan berhenti berproduksi di seluruh Indonesia,” tegas Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version