Sabtu, 20/04/2024 - 06:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Menkop Identifikasi Koperasi untuk Produksi Minyak Goreng

ADVERTISEMENTS

Koperasi yang memproduksi minyak goreng akan dimulai proyeknya di Sumatra.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tengah mengidentifikasi beberapa koperasi yang memungkinkan memproduksi minyak goreng. Koperasi tersebut setidaknya bisa memberikan alternatif pasokan minyak goreng sawit di kalangan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kita sudah dan sedang terus identifikasi beberapa koperasi untuk produksi minyak goreng. Standarnya yang harus dikecualikan ya,” kata Menteri Teten Masduki di Jakarta, Senin (16/5/2022).

ADVERTISEMENTS

Ia menyadari, memang akan membutuhkan waktu lama mendorong koperasi bisa memproduksi minyak goreng dengan kuota cukup besar. Hanya saja, dirinya berharap usaha itu bisa segera diwujudkan tahun ini.

Berita Lainnya:
Dimasak dengan Minyak Goreng Bekas, Makanan Jadi Mengandung Zat Perusak Otak

“Memang butuh waktu, mudah-mudahan tahun ini bisa. Di Sumatra akan ada piloting,” kata dia.

Teten mengatakan, minyak goreng yang diproduksi rakyat ternyata juga sangat sehat. Bahkan bisa dipakai untuk program stunting atau gizi buruk.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sekarang ini kan banyak kasus minyak gorengnya itu putih kan kayak dibleaching. Saya sedang mengusulkan minyak sawit diproduksi koperasi dan petani standarnya dibedakan, tidak harus putih, kuning, merah juga lebih sehat,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Grab Donasikan Rp 1,5 Miliar Ke Delapan Komunitas 

Sehatnya minyak goreng buatan masyarakat itu, sambung dia, juga bisa menjadi salah satu bahan pangan dalam mendukung program pemerintah mengatasi stunting dan gizi buruk. “Selain itu produksi minyak sawit enggak kemudian didominasi usaha besar tapi juga pelaku usaha kecil dan toh teknologi untuk produksi ini juga sudah murah kan,” jelas Teten.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi