Selasa, 16/04/2024 - 19:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pertemuan Ketum Golkar, PAN, dan PPP Dorong Rekonsiliasi Politik

ADVERTISEMENTS

Direktur LSI melihat Airlangga cocok berpasangan dengan kalangan militer.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai merupakan sosok calon presiden (capres) 2024 yang tepat dalam mendorong rekonsiliasi politik. Inisiasi pertemuan antara tiga ketua umum partai politik (ketum parpol), yaitu Golkar, PAN, dan PPP pada pekan lalu, menunjukkan ikhtiar koalisi yang positif dalam mencegah polarisasi.

ADVERTISEMENTS


Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino mengatakan, pertemuan tiga ketum parpol itu juga untuk memperkuat demokrasi dan transparansi politik di Indonesia. Menurut dia, pertemuan itu jangan hanya dilihat sebagai upaya koalisi menuju Pilpres 2024, melainkan bermakna lebih luas, yaitu untuk menjaga demokrasi di negeri ini.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

Menurut dia, jika merujuk Pemilu 2014 dan 2019, hasil survei menunjukkan masyarakat menolak pembelahan sosial politik kembali terjadi. “Kita lihat ada berita bohong, isu SARA untuk menyerang lawan politik, masyarakat sudah jenuh dan butuh harapan, serta juga sosok baru,” ujarnya dalam diskusi bertema ‘Menuju Pilpres 2024, Mencari Pasangan untuk Airlangga Hartarto’ yang digelar platform media sosial ‘@Golkar2024’ di Jakarta dalam siaran pers, Senin (16/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Berebut Kasus LPEI: Kejagung Tangani Kasus Sejak 2021, KPK Baru 2023


Dia menyatakan, pertemuan tiga ketum parpol  menunjukkan adanya upaya jalan kolaborasi politik antara kelompok nasionalis dan kelompok religius. “Menurut saya, Airlangga Hartarto memainkan peran yang tepat. Saran dari saya, pasangan cocok bagi Airlangga adalah kalangan militer, kombinasi yang baik dalam membangun politik kebangsaan dan sosial ekonomi,” ujarnya.


Albertus menilai, model politik polarisasi tidak mendidik dan produktif dalam membangun politik kebangsaan dan kewargaan. Menurut Albertus, masyarakat menjadi terpecah dan terpolarisasi dikarenakan adanya dorongan untuk menentukan pilihan politik berdasarkan identitas, seperti agama, budaya, dan suku bangsa.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dilaporkan ke Polisi, Connie Minta Maaf dan Ngaku Keliru Atas Unggahan 'Polres Milik Akses ke Sirekap'


Dtambah lagi, sambung dia, dengan adanya kecenderungan lemahnya kemampuan literasi di masyarakat pada era digital. Albertus menyampaikan, kemunculan Airlangga sebagai ketum DPP Golkar maupun menko perekonomian, membawa fenomena baru di era politik kontemporer.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal


Bukan hanya mewakili semangat politik yang lebih segar, dialogis, demokratis dan terbuka, namun juga mewakili kapasitas kepemimpinan di bidang sosial ekonomi yang sangat penting di mata publik hari ini, khususnya para anak muda. “Masyarakat khususnya para anak muda yang merupakan pemilih terbesar saat ini mereka lebih open minded,” ucap Albertus.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024
AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi