Rabu, 24/04/2024 - 22:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Kena Covid-19 Setelah Vaksinasi Lengkap Lebih Baik dari Booster Kedua?

ADVERTISEMENTS

Ilmuwan pelajari perbedaan antibodi dari kasus infeksi setelah vaksinasi dan booster.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Infeksi breakthrough merupakan infeksi Covid-19 yang mengenai individu yang sudah divaksinasi. Menurut dua studi terbaru, infeksi breakthrough dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan booster kedua bagi individu yang sudah divaksinasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Salah satu studi dilakukan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman BioNTech SE, sedangkan studi kedua dikerjakan oleh University of Washington bersama dengan Vir Biotechnology. Kedua studi ini dilakukan untuk mempelajari respons imun dari berbagai kelompok masyarakat berdasarkan status vaksinasi dan infeksi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dilansir dari NBC News, Kamis (19/5/2022), studi yang dilakukan oleh BioNTech SE menemukan bahwa pasien infeksi breakthrough yang terinfeksi oleh varian Omicron memiliki respons sel B yang lebih baik dibandingkan individu yang menerima booster kedua namun tidak terinfeksi varian Omicron setelahnya. Sel B merupakan suatu jenis sel darah putih yang menjadi bagian dari sistem imun tubuh dan berpran dalam membantu produksi antibodi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
SBA Santuni 100 Anak Yatim di Aceh Ramadhan Festival


Studi yang dilakukan oleh University of Washington menemukan bahwa pasien infeksi breakthrough yang terineksi varian Omicron memproduksi antibodi yang dapat memberikan perlindungan terhadap beragam varian SARS-CoV-2 lain. Akan tetapi, individu yang tidak divaksinasi dan terinfeksi Omicron tidak menunjukkan respons imun yang sama.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Terlepas dari adanya perbedaan ini, imunitas yang terbentuk dari pemberian booster atau riwayat infeksi breakthrough sama-sama tidak bertahan lama. Imunitas ini cenderung menurun setelah beberapa bulan berlalu.


Negara seperti Amerika Serikat saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 pada musim gugur. Sebagai bagian dari persiapan ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memperbarui panduan pemberian vaksin booster.


Menurut panduan terbaru ini, individu yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan booster namun baru terinfeksi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir disarankan untuk menunda mendapatkan booster. Menurut panduan CDC, warga yang dapat menerima booster kedua adalah warga berusia 50 tahun ke atas.

Berita Lainnya:
Korban Kebakaran di Langsa Berharap Rumahnya Dapat Dibangun Kembali


CDC menekankan, pemberian booster kedua tetap menjadi upaya yang penting dalam menghadapi lonjakan kasus. Gedung Putih memperkirakan bahwa lonjakan kasus yang akan datang dapat membuat total jumlah kasus Covid-19 membesar dua kali lipat dibandingkan kasus yang terdeteksi saat ini yaitu lebih dari 82 juta kasus.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi