Jumat, 26/04/2024 - 02:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sepanjang 2021, Bus Transjakarta Terlibat 508 Kasus Kecelakaan

ADVERTISEMENTS

Komisi C DPRD DKI minta manajemen PT Transjakarta mereduksi angka kecelakaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Komisi C DPRD DKI Jakarta minta manajemen PT Transjakarta mereduksi angka kecelakaan armada bus. Hal itu mengingat sepanjang tahun 2021 sudah terjadi 508 kasus kecelakaan di berbagai lokasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Anggota Komisi C DPRD Jakarta Khoirudin menduga, tingginya angka kecelakaan tersebut akibat minimnya pembinaan dari pihak manajemen kepada operator mitra. Sehingga perlu ada upaya serius dari badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Jangan-jangan tingginya angka kecelakaan karena kurangnya pembinaan akibat kurangnya anggaran. Maka kita ingin porsi anggaran signifikan agar tingkat kecelakaanbisa turun minimal 50 persen,” ujarnya di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pengamat: Khofifah Jadi Titik Temu Koalisi di Pilkada 2024


Khoirudin juga meminta agar PT Transjakarta mengelola manajemen transportasi secara profesional dengan inspeksi rutin sesuai standar operasional (SOP) terhadap armada bus dan pramudi. “Kami ingin TJ (PT Transhakarta) lebih profesional sehingga bisa maksimal melayani kebutuhan masyarakat dalam perpindahan perjalanan. Mestinya TJ melakukan kontrol yang ketat,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Anggota Komisi C DPRD DKI lainnya, Eneng Malianasari berharap, PT Transjakarta lebih matang dalam membuat program untuk menekan angka kecelakaan. Mengingat jumlah penumpang bus Transjakarta akan terus meningkat di era pascapandemi Covid-19. “Ke depan harus ada plan dan persiapan yang lebih matang lagi agar tingkat kecelakaan dapat ditekan,” tuturnya.


Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya menjelaskan, memang ada rencana kenaikan anggaran untuk pembinaan operator, dari Rp 1,4 triliun pada 2022 menjadi Rp 3,1 triliun pada 2023. “Kami dari Transjakarta menganggarkan pembinaan operator untuk 2022 sebesar 63 persen dari total PSO yang diberikan dari Rp 2 triliun,” katanya.

Berita Lainnya:
Tegas, Pj Bupati Wajibkan Seluruh Jajarannya Siaga 24 Jam saat Lebaran


“Lalu rencana untuk 2023 beban pembinaan operator sebesar 73 persen dari total pengajuan PSO kita yakni sebesar Rp 3,1 triliun,” tutur Yana menambahkan. Adapun anggaran tersebut digunakan untuk mengoptimalkan program fit to work, perbaikan tempat istirahat dan pelatihan untuk para pengemudi.


“Detail di lapangan, ada check-in kesiapan pengemudi tiap hari. Kedua penyiapan tempat istirahat pengemudi, agar semakin fit. Ketiga pelatihan pengemudi, karena masih banyak pengemudi yang memiliki keterampilan yang khusus untuk mengemudi dalam jalur,” ucap Yana.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi