Kamis, 18/04/2024 - 22:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Alasan Pelindo Tunda IPO Anak Usaha

ADVERTISEMENTS

Keputusan penundaan IPO diambil setelah Pelindo I, II, III, dan IV merger.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memutuskan untuk menunda Initial Public Offering (IPO) dua anak usahanya yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (TPK). Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan keputusan tersebut diambil setelah Pelindo I, II, III, dan IV merger.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“IPO itu kan rencana 2019 sampai 2020, waktu belum merger. Tentu setelah merger banyak perubahan” kata Arif saat ditemui di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (19/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Apindo Bali Minta Perusahaan Transparan Soal THR


Terlebih, Arif mengatakan sebelumnya Pelindo II juga berdiri sendiri. Setelah adanya merger, Arif mengatakan PT PTP saat ini sudah menjadi bagian dari anak perusahaan PT Pelindo Multi Terminal (PMT).


“Dulu yang mau IPO itu PTP dan TPK Jadi anaknya sub holding peti kemas. tentunya strategi setelah Pelindo merger ini pasti akan berubah dan tentunya per hari ini kami belum mengarah ke sana (IPO),” jelas Arif.

Berita Lainnya:
Tren Karyawan Resign Setelah Terima THR Meningkat


Meskipun begitu, Arif mengungkapkan saat ini Pelindo juga memiliki rencana besar. Dia menegaskan, rencana tersebut juga membutuhkan dana yang besar untuk merealisasikannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Maka opsi untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan IPO. Karena IPO itu kan hanya cara mengumpulkan dana dan saat ini kami masih belum rencana ke sana. Alhamdulilah kami masih punya dana besar,” ungkap Arif.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi