Kamis, 25/04/2024 - 05:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Investasi di Goto Bukan Cari Cuan Harian atau Mingguan Tapi Prospek ke Depan

ADVERTISEMENTS

Kinerja harga saham GOTO pasca melantai di bursa masih dinamis

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA–Sejumlah perusahaan tercatat menjadi investor sekaligus pemegang saham di  PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO). Dengan bergabungnya perusahaan dalam ekosistem GOTO, diharapkan bisa memperluas kolaborasi dan kerjasama strategis yang semakin meningkatkan value added bagi kedua belah pihak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Memang, kinerja harga saham GOTO pasca melantai di bursa masih dinamis naik dan turun di bawah harga IPO. Sehingga untuk sementara waktu, nilai investasi  sejumlah perusahaan di GOTO ikut terpengaruh, seperti yang dialami PT Telkom dan juga Astra.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Namun, jika melirik pergerakan saham GOTO hingga hari ini, maka GOTO termasuk saham yang sangat atraktif. Tercatat sore ini (20/5) ditutup pada angka Rp. 304/lembar saham naik dibanding pembukaan pagi Rp. 280. Jika tren ini mampu bertahan dan terus naik, maka prospek gain atau cuan kembali muncul. 

ADVERTISEMENTS


Pengamat pasar modal Reza Priyambada menilai,  investasi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan terhadap GOTO, kiranya perlu pisahkan antara investasi dalam bentuk penyertaan terhadap bisnis dan investasi dalam bentuk non bisnis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
DPD RI: Penentuan KEK Harus Disertai Dukungan Anggaran


Menurut Reza, investasi yang terkait dengan bisnis bisa diilustrasikan seseorang ikut berinvestasi dalam bisnis perusahaan tersebut. Artinya, dia tidak terlalu melihat apakah harga saham di pasar naik atau turun. Hal ini seperti dilakukan Telkom, dimana melihat potensi masa depan dan kolaborasi untuk meningkatkan nilai perusahaan. 


“Yang penting, perusahaan yang dipilih untuk investasikan masih berjalan dan terus mengembangkan bisnisnya. Concernnya ialah kepada kelangsungan bisnis dan pengembangan maupun ekspansi bisnis yang dilakukan,” ucap Reza, saat dihubungi, Senin (16/5/2022).


Sementara, kalau investasi non bisnis,  lebih melihat ke hasil atau return jangka pendek yang bisa diambil. Ada target return yang hendak dicapai.  Alhasil, misal sebuah perusahaan atau seseorang yang berinvestasi tidak perlu tahu bagaimana bisnis yang dijalankan atau bagaimana cara mereka untuk mengembangkan maupun ekspansi bisnis. “Yang diperhatikan ialah apakah saham tersebut naik atau turun karena berpengaruh pada hasil investasinya,” ucap Reza. 

Berita Lainnya:
Hotel Indonesia Group Catat Kenaikan Okupans pada Puncak Libur Lebaran


Perusahaan yang berinvestasi di GOTO bukan melihat kenaikan harga saham dalam jangka pendek tapi bisnis jangka panjangnya.  Seperti investasi yang dilakukan Telkom di GOTO lebih terkait dengan potensi di masa depan. Dimana mengedepankan sisi kolaborasi yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak. Harapannya  sama-sama mengerek kinerja dan memberi manfaat luas kepada masyarakat. 


“Dengan melihat gaya investasi yang mereka lakukan, seperti Telkom, saya melihatnya lebih memperhatikan going concern dari bisnis yang dilakukan dan bagaimana ekosistem bisnis mereka bisa bertumbuh. Dan orientasi mereka tentunya ialah jangka panjang, bukan hitungan harian atau mingguan,” tegas Reza. 


Karena itu, perusahaan yang berinvetasi di perusahaan lain, biasanya lebih memiliki horison jangka panjang. Seperti terbukanya peluang pengembangan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan baru sekaligus juga menaikkan nilai perusahaan di masa depan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi