Rabu, 24/04/2024 - 03:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Protes Pembangunan Beijing di Laut China Timur

ADVERTISEMENTS

China meningkatkan pembangunan di sumber daya alam di Laut China Timur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TOKYO — Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan ia kecewa dengan pembangunan China di perairan Laut China Timur. Ia mengatakan langkah Beijing tersebut tidak dapat “diterima.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Di depan wartawan, Sabtu (21/5/2022) di Kyoto, Kishida mengatakan pemerintahnya sudah mengirimkan protes pada China melalui jalur diplomatik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
China Kutuk Serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah, Sebut Makin Ciptakan Ketegangan


Pada Jumat (20/5/2022) kemarin Kementerian Luar Negeri Jepang merilis pernyataan yang mengkonfirmasi China meningkatkan pembangunan di sumber daya alam di Laut China Timur. Termasuk wilayah di bagian barat yang menjadi titik tengah antara Jepang dan China.

ADVERTISEMENTS


Pulau-pulau kecil di Laut China Timur merupakan salah satu sumber ketegangan antara perekonomian terbesar kedua dan ketiga dunia. China mengklaim kepulauan yang dikuasai Jepang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Instalasi Militer Iran akan Jadi Sasaran Israel Berikutnya


Nikkei Asia melaporkan pada 2008 Jepang dan China sepakat untuk mengembangkan sumber daya gas di perairan Laut China Timur. Tapi negosiasi kesepakatan tersebut terhenti pada tahun 2010.


Tokyo mengetahui China membangun berbagai fasilitas gas di 17 lokasi dekat garis tengah perbatasan laut kedua negara. Melalui undang-undang domestiknya Jepang menganggap garis itu merupakan garis demarkasi antara dua negara.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi