Rabu, 24/04/2024 - 23:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Qatar Sebut Iran Siap Kompromikan Pemulihan Kesepakatan Nuklir

ADVERTISEMENTS

Pemulihan kesepakatan Nuklir diyakini bantu pasokan minyak dari Iran lancar

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

DOHA – Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, kepemimpinan Iran siap mengompromikan pemulihan kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menurut Al-Thani, pemulihan JCPOA dapat membantu pasokan ke pasar minyak global. Mencapai titik temu dalam pemulihan JCPOA akan meningkatkan stabilitas di kawasan Teluk dan membantu pasar minyak. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Memompa jumlah tambahan minyak Iran ke pasar akan membantu menstabilkan harga minyak mentah dan mengurangi inflasi,” ucapnya dalam sambutan yang dikutip Aljazirah TV, Sabtu (21/5/2022). 

ADVERTISEMENTS


Namun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengoreksi pernyataan Al-Thani soal “kompromi” dalam pemulihan JCPOA. Menurut Kemenlu Iran, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tak pernah menyatakan hal demikian saat bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani awal bulan ini. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Pemimpin Tertinggi (Iran) tidak membuat pernyataan tentang kompromi, tetapi mengatakan kepada Emir Qatar: ‘Kami selalu mengatakan bahwa negosiasi harus produktif dan tidak membuang-buang waktu. Orang Amerika tahu apa yang harus dilakukan mengenai hal ini,” kata juru bicara Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh saat diwawancara kantor berita Tasnim. 

Berita Lainnya:
DPR Peringatkan Triple Shock Jika Harga Minyak Dunia Naik


“Jelas dari konteks pernyataan Pemimpin (Khamenei) bahwa (maksudnya) adalah bola ada di pengadilan Amerika Serikat (AS), yang harus membuat keputusan politik yang bijaksana untuk memenuhi kewajibannya,” ujar Khatibzadeh. 


Pada Jumat (20/5) lalu, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menyatakan, dia optimistis Iran dan Amerika Serikat dapat mencapai kesepakatan dalam pemulihan JCPOA. 


Dia mengatakan, Qatar siap membantu kedua negara mengatasi masalah tersebut. Awal bulan ini Sheikh Tamim diketahui mengunjungi Iran dan bertemu para pemimpin negara tersebut, termasuk Ayatollah Ali Khamenei. 


Pada 10 Mei lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengungkapkan, AS masih berharap mencapai kesepakatan dengan Iran untuk menghidupkan kembali JCPOA. 


Meski pembicaraan telah terhenti selama berminggu-minggu, Washington tetap menganggap pemulihan JCPOA sebagai kepentingan terbaiknya. “Pada Mei 2022, kami terus percaya bahwa jika pembatasan yang diberlakukan oleh kesepakatan nuklir diberlakukan kembali pada Iran, program nuklir Iran akan dimasukkan kembali ke dalam kotak, waktu terobosan yang sekarang bertahan selama berminggu-minggu akan diperpanjang secara signifikan,” kata Price. 

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran


Dia menekankan, memulihkan JCPOA adalah salah satu cara mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Amerika Serikat sudah mendiskusikan rencana alternatif dengan para mitra dan sekutunya jika tidak ada kesepakatan tercapai. “Tidak pernah pasti, tidak pernah jelas bagi kami apakah kami dapat mencapai pengembalian bersama untuk kepatuhan, jadi kami selalu terlibat dalam perencanaan kontingensi dengan mitra kami,” ucap Price. 


JCPOA terancam bubar setelah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan tersebut pada November 2018. Trump berpandangan JCPOA “cacat” karena tak turut mengatur tentang program rudal balistik dan peran Iran di kawasan.


Trump kemudian memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran. Sejak saat itu Iran tak mematuhi ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam JCPOA, termasuk perihal pengayaan uranium.     

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi