Pengalaman Mistis Nia LIDA di Rumah Angker : Temanku Kerasukan Roh Kakek-Kakek

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Seiring booming-nya film horror Indonesia, salah satunya yang ter-hit saat ini, KKN di Desa Penari. Semua orang kini jadi lebih banyak membicarakan hal-hal mistis. Termasuk Nia LIDA waktu bertandang ke kantor kami dalam edisi Bintang of The Month Juni ini.

ADVERTISEMENTS

Mengingat tokoh Nur di KKN di Desa Penari, yang dijaga oleh Mbah Dok “roh” leluhurnya, Nia jadi ingat sebuah pengalaman mistis, yang dihadapinya sendiri. “Aku percaya setiap orang ada yang ‘jaga’,” ujar Nia. Termasuk dirinya, menurut kerabatnya, Nia ada yang menjaga. Makanya dalam peristiwa di rumah angker, di mana semua temannya kesurupan, Nia beruntung selamat, tidak kesurupan sama sekali.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Nia LIDA (Seno/tabloidbintang.com)

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Jadi beberapa waktu lalu aku ke tempat temanku, Namanya Kak Iwan. Rumahnya memang angker. Kak Iwan ini lemah bulu. Istilah bagi orang yang sering ketempelan gitu. Saat di rumah itu, semua teman-temaku kerasukan. Aku saking paniknya, nolongin temanku, padahal badannya gede banget, aku angkat ke sofa. Ngeri banget kayak di film-film,” cerita pelantun lagu “Toki-Toki Buaya” ini.

ADVERTISEMENTS

Kak Iwan sendiri menurut penjelasan ustadz ketika itu “ditempel” oleh roh kakek-kakek. “Dan katanya kakek ini memanggil anak-anaknya begitu buat. Saat kerasukan itu, suara yang keluar bukan suara kak Iwan, seram pokonya,” terang Nia. Merinding, karena Nia jadi ingat, sebelumnya main ke rumah ini juga, Nia yang memiliki “karunia” melihat hal-hal gaib ini pernah melihat sosok kakek-kakek di belakang sebuah pintu lagi duduk, bertumpang kaki. “Lalu, yang merasuki Kak Iwan kakek-kakek juga. Jadi sepertinya, memang ‘penghuni’ rumah itu.”

ADVERTISEMENTS

Hanya Nia yang tidak kerasukan roh halus saat itu. “Aku enggak kesurupan, karena kata Pak Ustadz aku kayak ada yang jagain,” ujar Nia. Kekacauan yang terjadi di kala itu, menurut Nia, sudah persis di film-film horror. Ini semua bisa terjadi, menurutnya karena salah mereka juga. “Awalnya itu karena kami main-main kayak orang kerasukan gitu sambil putar lagu ‘Lingsir Wengi’. Eh, dnggak tahunya kerasukan benaran semuanya,” ungkap Nia.

ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Tabloidbintang

ADVETISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version